Pemkab Jepara Selidiki Dugaan Keracunan MBG, Tunggu Hasil Pemeriksaan

waktu baca 3 menit
Senin, 29 Sep 2025 12:23 0 119 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten Jepara menyelidiki dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Jepara.

DBHCHT TRENGGALEK

Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar menyampaikan saat ini pihaknya masih menunggu hasil yang telah dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jepara.

Adapun sampelnya adalah susu Frisian Flag, kedelai rebus, oseng-oseng jagung, buncis, wortel, ayam goreng, nasi, dan melon.

“Masih dugaan kemarin, sudah dilaporkan dan diperiksa apakah benar karena MBG atau tidak, kemungkinan hasilnya segera keluar,” kata Wakil Bupati Jepara, Minggu (28/9/2025).

Sembari menunggu hasil lab yang telah dikirimkan, Gus Hajar meminta setiap sekolah untuk tidak membawa pulang menu makanan MBG, supaya mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

“Kami juga mengingatkan ke sekolah agar MBG ini tidak boleh dibawa pulang, karena takutnya saat dibawa pulang kondisi makanan menjadi basi dan itu bisa berbahaya jika dikonsumsi. Makanan ini maksimal dikonsumsi empat jam setelah disajikan,” ujarnya.

Camat Diminta Memonitor MBG

Selain itu, orang nomor dua di Kabupaten Jepara ini, ingin tahapan MBG ke depannya harus diawasi.

Seluruh stakeholder, termasuk camat diminta untuk membantu monitoring ke SPPG di wilayah masing-masing dengan waktu yang ditentukan dan berkala, seperti satu minggu sekali.

“Monitoring rutin untuk memastikan kualitas makanan dan cara penyajian yang tepat agar tetap layak saat sampai ke siswa,” ucapnya.

Diketahui, pada Selasa 23 September 2025, ada sekiranya 35 siswa diduga dilaporakan merasa mual dan muntah usai mengonsumsi MBG dari sekolah.

BACA JUGA :  TMMD Sengkuyung Desa Srikandang Selesai Sesuai Target 

35 siswa itu mayoritas berasal dari SD Negeri 1 Banjaran dan tiga lainnya dari satu siswa TK Melati Banjaran.

Satu siswa KB Darul Karomah Srikandang dan satu siswa dari MI Matholiul Huda Srikandang.

Ia menyebutkan jika siswa TK dan MI yang merasa mual, lantaran membawa pulang makanannya dan dikonsumsi saat berada di rumah.

“Ada 35 siswa yang mual muntah, tapi yang mau dibawa ke Puskesmas ada lima siswa. Alhamdulillah saat ini kondisinya membaik. Kemarin sempat dilarikan ke Puskesmas juga hanya menjalani rawat jalan,” ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Puskesmas Bangsri 1, Nur Da’im, mengatakan jika pada Selasa (23/9/2025) siang kemarin, pihaknya mendapati ada beberapa siswa SDN 1 Banjaran yang harus mendapatkan pemeriksaan.

Para siswa yang datang waktu itu, mengeluhkan mengalami pusing, muntah, dan lemas.

“Datang ke Puskesmas yang diberikan perawatan cuma lima. Siang empat anak, tambah satu anak malam harinya,” ucap Da’im.

Kedatangan siswa tersebut kata dia, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan vital dan tanda-tanda umum sesuai dengan gejalanya kepada para siswa.

Seusai mendapatkan pemeriksaan, tidak butuh waktu lama, para siswa yang datang langsung diperbolehkan pulang.

Meski diperbolehkan pulang, Puskesmas juga memberikan obat dan pengawasan.

Dia menjelaskan, sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan secara pasti apakah siswa tersebut benar merasakan keracunan akibat MBG.

”Kami belum bisa memastikan apakah itu akibat makan MBG atau tidak. Tapi hasil pemeriksaan awal, ada indikasi mengarah ke dugaan keracunan makanan,” ujarnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini