Petani Rembang Mulai Tanam Bawang Merah

waktu baca 2 menit
Selasa, 1 Jul 2025 12:07 0 89 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Musim tanam bawang merah di Kabupaten Rembang telah dimulai.

Hingga akhir Juni 2025, sekitar 80 hektare lahan di 12 kecamatan telah ditanami komoditas penting ini, menandakan optimisme petani menghadapi musim kemarau.

Aktivitas tanam terbaru terlihat di lahan persawahan Desa Tuyuhan, Kecamatan Pancur, yang menjadi bagian dari gelombang penanaman yang sudah berlangsung sejak April hingga Mei lalu.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Fajar Riza Dwi Sasongko, menjelaskan bahwa penanaman bawang merah di Rembang umumnya memang dilakukan saat memasuki musim kemarau.

“Untuk periode 2024–2025 ini, sementara yang paling luas Kecamatan Pamotan dengan 35 hektare. Sedangkan dua tahun terakhir, Sumber menjadi kecamatan yang mendominasi dengan 41 hektare,” terang Fajar pada Selasa (1/7/2025).

Meskipun cuaca saat ini cenderung lembap, Fajar memastikan bahwa budi daya bawang merah tetap memungkinkan.

Kuncinya terletak pada pengolahan lahan yang optimal, seperti pembuatan saluran pembuangan air dan guludan.

“Selama pengolahan lahan dilakukan dengan baik, maka penanaman bawang merah tetap memungkinkan, meski di musim kemarau basah seperti saat ini,” jelasnya.

Namun, ia juga mengingatkan akan potensi munculnya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), khususnya jamur, akibat cuaca lembap.

Oleh karena itu, pemantauan pertanaman secara intensif menjadi krusial untuk menjaga kualitas panen.

Secara umum, tanaman bawang merah akan siap panen sekitar tiga bulan setelah tanam.

Ini berarti, dalam waktu dekat, Rembang akan kembali meramaikan pasar bawang merah.

BACA JUGA :  Wisatawan Penuhi Gua Terawang, Menikmati Objek Alam Sekaligus Beri Makan Monyet

Hasil panen dari Rembang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga didistribusikan ke luar daerah hingga ke Jakarta.

Bahkan, produk dari Kecamatan Sumber rutin dipasarkan melalui Pasar Tani yang diinisiasi oleh Dintanpan Rembang, sebagai upaya mempertemukan petani dengan konsumen secara langsung.

Terkait harga, Fajar mengakui bahwa harga jual bawang merah sangat fluktuatif.

Saat ini, harga di tingkat petani berkisar Rp30 ribu per kilogram, sementara harga eceran di pasar mencapai Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram.

Sebagai informasi, pada tahun 2023 lalu, dengan luasan tanam mencapai 124,50 hektare, petani di Kabupaten Rembang berhasil menghasilkan 9.691 kuintal bawang merah, dengan produktivitas rata-rata 77,84 kuintal per hektare.

Angka ini menunjukkan potensi besar Rembang sebagai salah satu sentra bawang merah di Jawa Tengah.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini