Festival Budaya Kelingan Keling Tampilkan Kesenian 12 Desa Pendukung

waktu baca 2 menit
Minggu, 18 Mei 2025 17:48 0 250 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Festival Budaya Kelingan Keling, menampilkan Kesenian dari 12 desa yang ada di wilayah Kecamatan Keling.

Meliputi Desa Keling, Bumiharjo, Gelang, Kaligarang, Tunahan, Kunir, Tempur, Damarwulan, watuaji, Klepu, Jlegong dan Kelet.

Mereka tampil dalam satu kegiatan, yang diselenggarakan di Desa Damarwulan, Kecamatan Keling.

Meski baru pertama kali, kegiatan ini berlangsung sukses.

“Alhamdulilah kegiatan ini berjalan lancar. Masing-masing desa menampilkan kesenian dan budayanya,” ungkap Lulut Andi Ariyanto, Minggu (18/5/2025).

Festival Budaya Kelingan Keling dibuka dengan tarian Gambyong. Kemudian dilanjutkan dengan Gagat Rahina, tarian Laskar Tani dan Nawung Sekar.

Selain itu, juga ada kesenian emprak reog dan jaranan, Gending Sriwijaya, Tarian Dewi Tri Sekti, tari Rondhek, tari Dasa Mulya, Candi Ayu, gending dolanan anak, keroncong Kalingga, musik akustik hingga orasi budaya.

“Tidak hanya pementasan Kesenian budaya, tapi juga bazar UMKM dari tiap desa kami tampilkan,” kata dia.

Dikatakan Lulut, kegiatan ini murni inisiatif dari petinggi se-kecamatan Keling, serta didanai dari desa masing-masing.

“Kecamatan Keling memiliki potensi luar biasa tentang budaya yang harus diuri-uri dan dijaga. Harapannya ini bisa digilir dari satu desa ke desa lainnya,” kata dia.

Petinggi Desa Damarwulan Djambari, mengatakan kegiatan ini diinisiasi oleh Camat Keling dan didukung semua desa se-kecamatan Keling. Ini juga sekaligus  dalam rangka sedekah bumi Desa Damarwulan.

Antusiasme masyarakat luar biasa. Para penari yang tampil mulai tingkat anak SD hingga dewasa.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Moh Eko Udyyono yang diwakili Kepala Museum R.A Kartini Iwan Nugroho mengatakan, kegiatan kolaborasi ini perlu dilaksanakan setiap tahun.

BACA JUGA :  Natal dan Tahun Baru di Rembang, Bisnis Cuci Sepatu Laris Manis

Tidak hanya di Kecamatan Keling, tapi juga bisa di kecamatan lainnya di Jepara. Sehingga anak-anak dan masyarakatnya, dapat mengenal dan mencintai budaya leluhurnya.

“Nguri nguri budaya leluhur merupakan salah satu pondasi pariwisata yang bisa kita jual kepada wisatawan sebagai event budaya,” kata dia.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini