Lolos ke UGM Jalur Prestasi, Tanpa Piagam Gadis Pati Ini Maksimalkan Nilai Rapor

waktu baca 4 menit
Jumat, 2 Mei 2025 12:02 1 21831 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Gadis asal Kabupaten Pati ini lolos ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNPB) tahun 2025.

Luar biasanya, ia masuk ke Universitas Gadjah Mada (UGM) di jurusan Ilmu Kehutanan.

Ia adalah Farah Aprilia (19) asal Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Pati.

Farah adalah salah satu dari 46 siswa SMAN 2 Pati yang lolos jalur SNPB berdasarkan nilai rapor yang tinggi.

Selama bersekolah di bangku SMA, ia berhasil mempertahankan nilai rapor selama lima semester dengan baik. Terbukti, nilai rapornya sejak semester satu tidak pernah turun hingga ia lulus dari sekolah.

Kisah Farah layak menjadi penyemangat siswa lain agar tetap optimis.

Meskipun tanpa pernah meraih piagam kejuaraan lomba, dirinya mampu berprestasi dari nilai akademik.

Ia menjadi sosok yang patut diteladani agar siswa yang bercita-cita masuk PTN bisa fokus belajar secara konsisten selama masih duduk di bangku sekolah.

“Alhamdulliah saya bisa mempertahankan nilai rapor selama lima semester di SMAN 2 Pati yang butuh perjuangan dan semangat tinggi walaupun terkadang capek, selalu overthinking karena saya tidak mempunyai piagam atau sertifikat yang memiliki bobot besar. Namun saya tidak menyerah, saya memanfaatkan nilai rapor dengan cara mempertahankan agar tidak turun, jadi saya benar-benar memanfaatkan waktu untuk belajar di berbagai tempat bimbel (bimbingan belajar) dan memperbaiki nilai,” kata pelajar yang berasal dari Winong tersebut.

Farah bersyukur dinyatakan lolos SNPB tahun ini, karena menjadi momen terbaik di hidupnya berkat doa orang tua dan dukungan guru.

BACA JUGA :  Ratusan Calon Jemaah Haji Pati Ikuti Proses Rekam Biometrik Pelimpahan Nomor Porsi

Ia yakin, raihan ini menjadi langkah awal meraih mimpi yang besar di kampus terbaik se-Indonesia itu.

“Alhamdullilah saya dinyatakan lolos jalur SBPB, rasanya semua perjuangan terbayar lunas. Itu jadi salah satu momen paling membahagiakan dalam hidup saya, dan menjadi langkah awal untuk meraih mimpi yang lebih besar lagi di perguruan tinggi dan di situlah berkat restu kedua orang tua dan doa bapak/ibu guru,” ucap Farah kepada Mondes.co.id.

Farah mengakui, bukan seorang pelajar yang cerdas dibanding rekan-rekan sekolahnya, karena selama ini ketekunan dan keuletannya menghantarkan Farah menjadi calon mahasiswa baru di UGM.

Farah memiliki motivasi diri yang tinggi, sehingga ia bisa menjadi lulusan yang patut dibanggakan almamater karena masuk UGM.

“Sejak awal saya memang menargetkan untuk bisa masuk perguruan tinggi lewat jalur prestasi karena saya ingin membuktikan bahwa kerja keras saya selama tiga tahun di SMA bisa membawa saya ke masa depan yang bagus walaupun banyak jalur masuk PTN. Namun saya ingin lolos dengan jalur SNPB,” ungkapnya dengan senang.

Semangatnya semakin bertambah ketika ingin membanggakan kedua orang tuanya. Lalu, saudara dan alumni yang sukses juga memberikannya dukungan untuk terus menjadi siswa yang rajin selama bersekolah.

“Saya termotivasi dari keluarga saya sendiri yaitu kakak saya, beliau ini juga salah satu lulusan SMAN 2 Pati yang lolos di UGM dengan jalur SNBP, ingin menunjukan ke orang tua bahwa saya juga bisa seperti kakak yang membuat bangga kedua orang tua. Selalu ingat kata kakak saya,’jika kamu tidak pintar di mapel itu tidak apa- apa, yang penting kamu rajin karena orang yang rajin akan terus berkembang, memperbaiki diri, dan akhirnya meraih hasil yang diinginkan’,” ucap Farah.

BACA JUGA :  Kalah 4-0 dari Bhayangkara, Persijap Tetap Lolos 8 Besar Liga 2

Ia merasa beruntung memiliki kedua orang tua, saudara, dan guru yang support pada langkahnya.

Ia memanfaatkan anugerah itu untuk terus berdoa dan berusaha agar berhasil di kemudian hari.

“Orang tua saya mengerti bahwa beliau tidak mampu kalau mengajari saya materi yang ada di sekolah, maka orang tua saya berusaha mencari tempat bimbel yang baik untuk masa depan saya. Dan kita harus menyeimbangkan antara usaha dan doa dalam setiap langkah hidup kita supaya berusaha maksimal dan selalu memohon pertolongan dari Tuhan,” tuturnya.

Selain itu, keuletannya dalam belajar, Farah pun tekun dalam mencari informasi tentang PTN di Indonesia, bahkan ia sempat tertarik ingin mendaftar di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sempat galau, lalu akhirnya ia mendapat saran untuk mempertimbangkan pilihannya dari sang guru.

“Saya juga selalu mencari informasi tentang jurusan dan kampus yang saya impikan. Dulu waktu pendaftaran saya ingin ambil Kehutanan UGM, namun saya juga pernah ingin daftar Silvikultur IPB, tetapi orang tua tidak merestui ambil IPB. Akhirnya saya curhat ke guru karena saya bingung dan ragu, akhirnya saya dapat pencerahan dan diingatkan untuk perbanyak doa, berbuat baik, melakukan sholat Sunnah,” ucapnya.

Restu keluarga dan arahan guru guru pun tak sia-sia, karena akhirnya Farah lolos menjadi bagian dari UGM melalui jalur yang sulit dilalui mayoritas lulusan.

Dirinya bertekad melanjutkan studi dengan maksimal, agar mendapat ilmu yang berguna untuk masa depan.

“Harapan saya bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi dengan baik dan maksimal, bisa mendapatkan ilmu yang lebih dalam. Saya berharap agar bisa menjadi pribadi yang terus berkembang, dengan menjaga nilai-nilai yang diajarkan oleh guru dan keluarga, serta selalu berusaha untuk menjadi lebih baik setiap hari,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Petani di Pati Gembira dengan Ketetapan Harga Gabah Kering dari Bulog

Editor: Mila Candra

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Kang Ji
    1 bulan  lalu

    Alhamdulillah..ikut senang..dik.
    Anak saya jg dpt jlr undangan diUI…lawat jalur nilai rapor….
    Bangga rasanya.smg smg jadi anaknyg berguna bagi semua..Aamiin

    Balas
LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini