JEPARA – Mondes.co.id | Karimunjawa didorong sebagai pusat pariwisata serta industri perikanan dan kelautan unggulan di Jepara.
Salah satunya dengan menyiapkan sejumlah program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya untuk pengelola pariwisata dan sumber daya alam.
Bagi warga Karimunjawa yang bekerja sebagai nelayan atau bergerak di bidang perikanan dan kelautan yang hendak masuk sekolah seperti Akademi Usaha Perikanan (AUP), akan diberikan beasiswa.
“Kalau anak-anaknya nelayan hendak masuk sekolah seperti Akademi Usaha Perikanan (AUP). Pemkab Jepara bisa mengakomodir dengan memberikan beasiswa untuk kuliah gratis di sana,” ujar Bupati Witiarso Utomo, saat kunjungannya ke Karimunjawa, Sabtu (22/3/2025).
Menurutnya, hal itu penting dilakukan untuk mencetak SDM yang unggul, khususnya putra-putri daerah.
Sehingga ke depannya pengelolaan sumber daya alam di Karimunjawa bisa dikelola dengan baik dan maksimal.
Tak hanya itu, Mas Bupati Wiwit juga memiliki program unggulan yakni Kartu Mahasiswa Jepara untuk memberikan beasiswa putra daerah yang berkuliah.
“Apabila ada yang berkeinginan sekolah pariwisata kita juga siap fasilitasi, karena Karimunjawa ekosistemnya adalah pariwisata, mudah-mudahan dukungan SDM baru bisa meningkatkan pelayanan pariwisata khususnya di Karimunjawa,” paparnya.
Dengan adanya pengelola dan tour guide yang tersertifikasi dan memiliki kecakapan penguasaan bahasa asing yang baik, pelayanan turis yang berwisata di Karimunjawa juga akan maksimal.
Terkait bandara di Karimunjawa, dirinya menyampaikan saat ini sedang diusahakan agar dibuka kembali dan terdapat maskapai yang bagus untuk layanan penerbangan pariwisata di Karimunjawa.
“Harapan kami tidak hanya layanan penerbangan dari Semarang, tetapi ada juga dari Yogyakarta dan Bali. Sehingga kunjungan ke wisatawan Karimunjawa semakin mudah,” tutur dia.
Terkait pengembangan infrastruktur, Mas Bupati Wiwit mengatakan akan mendukung penuh dengan membangun jalan dan lampu penerangannya di wilayah Karimunjawa.
“Insfrastruktur bagus wisatawan yang datang puas dan harapannya Karimunjawa ini menjadi destinasi wisata unggulan,” tambahnya.
Tak hanya pembangunan jalan dan lampu penerangan, dirinya juga akan terus mengusahakan agar kebutuhan air bersih dan layak konsumsi ini mudah tersedia di Karimunjawa.
Wiwit berharap, rencana pembangunan teknologi desalinasi segera terealisasi.
“Kami juga sudah menyampaikan ke Bapak Gubernur Jawa Tengah agar Karimunjawa ini menjadi destinasi wisata yang diintervensi oleh Pihak Pemerintah Provinsi dan Bapak Gubernur pun sudah menyetujuinya,” tandasnya.
Pemerintah Kabupaten Jepara juga akan mengajukan pembangunan Rumah Sakit Karimunjawa type D.
Hal ini guna menjangkau layanan medis yang prima bagi masyarakat Kecamatan Karimunjawa dan para turis yang sedang berlibur.
“Tadi kita sudah cek tanahnya (di Puskesmas Karimunjawa) ini tidak bisa dilakukan perluasan. Sehingga nanti kita carikan tempat lain untuk pembangunan rumah sakit tipe D di Karimunjawa,” kata dia.
Dalam lawatannya ke Karimunjawa, ia mengecek sejumlah sarana prasarana kesehatan seperti instalasi gawat darurat hingga ruang rawat inap.
“Kita cek semuanya Alhamdulillah berjalan normal dan baik, beberapa dokter dan tenaga medisnya juga asli dari Karimunjawa,” ucapnya.
Dirinya mendapati sejumlah keluhan teknis seperti tantangan kala menghadapi musim baratan, sehingga tidak dapat mengakses pasien dari pulau sekitar dan mengantarkan pasien rujukan ke Jepara.
Orang nomor satu di Jepara itu juga berupaya untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak Karimunjawa yang ingin melanjutkan kuliah di jurusan kedokteran, keperawatan, dan kebidanan.
Di Puskesmas Karimunjawa sendiri ada empat dokter yang melayani, satu di antaranya merupakan putri asli Karimunjawa.
Untuk itu, Wiwit mendorong anak-anak karimunjawa melanjutkan pendidikan di bidang kesehatan.
“Kemarin Pak Sekjen (Sekretaris Jenderal) Kementerian Kesehatan menyampaikan ke kami tentang beasiswa baik di dalam maupun luar negeri untuk anak-anak Indonesia khususnya Jepara maupun Karimunjawa yang mau sekolah kedokteran,” tandasnya.
Selain itu, ia juga menerima laporan para tenaga kesehatan yang bertugas di Karimunjawa mengenai fasilitas mess Puskesmas Karimunjawa yang memprihatinkan.
Para tenaga kesehatan mengeluhkan sejumlah kebocoran dan daya tampung mess yang melebihi batas.
Maka, ia memerintahkan dinas terkait untuk melakukan perencanaan untuk dimohonkan kepada pemerintah pusat. Selain itu, ia meminta dinas terkait untuk mencari alternatif lain, salah satunya melalui dana CSR.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar