JEPARA – Mondes.co.id | Selama Ramadan, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tahunan dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan menyelenggarakan kegiatan ngaji bareng di musala Tahunan.
“Tahun ini merupakan Ramadan ketiga diselenggarakannya Ngaji Bareng,” ujar Camat Tahunan Nuril Abdillah, Jumat (7/3/2025).
Biasanya, ngaji bareng didahului dengan salat zuhur berjamaah dan dilanjutkan kajian fiqih puasa oleh Kiai Muhammad Rosif Arwani.
Kali ini membedah kitab Bahjatul Wasail karya Syaikh Nawawi Al Bantaniy.
Nuril Abdillah mengatakan, bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, introspeksi diri, dan memperkuat pemahaman tentang agama.
“Di samping menambah ilmu, kegiatan ini juga sarana mempererat silaturahim antara ulama dan umaro yang sangat dibutuhkan,” ungkap Nuril.
Kiai Rosif Arwani dalam uraiannya menyebutkan bahwa puasa adalah perintah Allah yang diwajibkan untuk hambanya yang beriman sejak mulai umat terdahulu.
“Hanya saja beda waktu dan lamanya puasa, seperti puasa masa Nabi Nuh AS selama satu tahun, puasa Nabi Daud AS satu hari berpuasa satu hari berbuka,” lanjut Kiai Rosif.
Adapula Nabi yang disyariatkan berpuasa 50 hari dan ada yang satu bulan saja, seperti puasanya Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW.
“Salah satu metode untuk menyempurnakan pahala puasa yang kita jalankan sebagaimana disebutkan dalam Bahjatul Wasail karya Syaikh Nawawi Albantaniy ini adalah menjaga 7 anggota dari kemaksiatan,” lanjut Kiai Rosif, pengasuh pondok pesantren An Nur Mangunan Tahunan Jepara.
Selain itu, Kiai Rosif juga menyebutkan pentingnya menjaga lisan hingga pandangan saat menajalankan ibadah puasa.
“Kita harus bisa menjaga lisan dari ghibah, dusta dan berbohong, menjaga mata dari melihat sesuatu yang diharamkan, menjaga telinga dari mendengar ucapan yang diharamkan, menjaga tangan, menjaga kaki, dan menjaga kemaluan,” ujar Katib Syuriyah MWC NU Tahunan.
Dengan demikian, bisa mendapat pahala puasa sebagaimana sabda Nabi Muhammad, “Barang siapa yang berpuasa karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lewat”.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar