PATI – Mondes.co.id | Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pati Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pati menyelenggarakan program pelatihan SiapKerja tahap I.
Adapun 5 program pelatihan yang tersedia, antara lain jahit pakaian wanita dewasa, pembuatan batik tulis, pengoperasian mesin produksi, drafter CAD mekanikal, dan practical office advance.
Masing-masing pelatihan akan berlangsung 260 jam.
Berdasarkan informasi yang disampaikan melalui akun media sosial UPTD BLK Kabupaten Pati, masa pendaftaran berlangsung dari 26 Desember 2024 hingga 10 Januari 2025.
Proses seleksi tes tertulis dilakukan pada 13 sampai 14 Januari 2025.
Pengumuman dan daftar mulai 16 sampai 17 Januari 2025 ini. Kemudian, masa pelatihan berlangsung mulai 20 Januari mendatang di Kantor UPTD BLK Kabupaten Pati.
“Persyaratan usia minimal 19 sampai 47 tahun, tidak sedang menempuh pendidikan formal, sehat jasmani rohani, berkomitmen mengikuti pelatihan sampai selesai, dan melakukan pendaftaran online,” tulis unggahan informasi dari Instagram @blk_pati.
Dijelaskan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) UPTD BLK Kabupaten Pati, Yatin Joko Sutopo bahwa setiap program kejuruan memiliki kuota 16 peserta.
Jika telah dinyatakan lolos, maka mereka akan mengikuti program pelatihan secara rutin di masing-masing kejuruan.
“Masing-masing kejuruan maksimal 16 orang, itu sudah diatur oleh kementerian (Kementerian Ketenagakerjaan). Tentang kejuruan apa saja yang dibuka, kami hanya melaksanakan instruksi dari kementerian melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang,” katanya ketika dihubungi Mondes.co.id pada hari ini, Jumat (10/1/2025).
Para peserta akan diberikan materi pelatihan berupa teori dan praktik sesuai kejuruannya sampai dengan tanggal 10 Februari 2025.
“Harinya bersamaan, kan pelaksanaan pelatihan di workshop masing-masing kejuruan,” imbuhnya.
Sejauh ini pendaftaran masih dibuka. Namun, untuk kejuruan practical office advance telah ditutup lantaran peminatnya tinggi.
Sedangkan, pada program kejuruan pembuatan batik tulis memiliki peminat yang masih minim.
Hal ini dinilai karena para pencari kerja zaman sekarang kurang sabar dalam mengembangkan skill membatik.
“Yang sudah tutup pendaftaran kejuruan practical office, lainnya masih buka karena mereka (pendaftar) berpikiran kalau memiliki skill di bidang komputer office bisa melamar pekerjaan di semua perusahaan. Sedangkan, kejuruan batik sedikit, karena anak zaman sekarang kurang sabar,” ujarnya.
Ia mengatakan, mayoritas pendaftar dari para pencari kerja yang membutuhkan pelatihan keterampilan.
“Kebanyakan pencari kerja yang membutuhkan skill atau keterampilan. Kebanyakan dari lulusan SMA,” sebutnya.
Editor; Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar