PATI – Mondes.co.id | Peternak sapi di Kabupaten Pati, ketar-ketir lantaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi kembali merebak.
Peternak Sapi, Darso mengaku, sangat khawatir adanya tren negatif kenaikan kasus PMK di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
“Sangat khawatir, masalahnya dulu sudah pernah kena. Sangat khawatir,” ujarnya, Rabu (8/1/2025).
Dia mengungkapkan, pernah merugi akibat hewan ternaknya terpapar virus PMK. Dari ratusan ekor, saat itu hanya sisa puluhan ekor sapi saja.
Musibah tersebut, disebutnya terjadi pada tahun 2022 silam, atau masa awal merebaknya PMK di wilayah Indonesia.
“Populasi di sini sudah 200-an lebih. Ini tinggal 70-an ekor. Gara-gara itu. Itu tahun 2022,” terangnya.
Untuk meminimalisir kerugian yang jauh lebih besar, Darso saat itu terpaksa menjual ternak sapi dengan harga yang sangat rendah.
“Kita jual-jual (untuk dipotong), harganya anjlok drastis Rp1,5 juta saja. Padahal kalau sehat gini bisa puluhan juta rupiah, Rp30 jutaan per ekor,” bebernya.
Hingga saat ini, Darso mengaku, dari puluhan sapi miliknya belum ada sapi di peternakannya yang terjangkit virus PMK.
“Ini belum ada, masih sehat semua. Masalahnya ini diperhatikan Dinas Peternakan,” ungkap dia.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar