Jelang Iduladha, Perajin Besek Kebanjiran Pesanan

waktu baca 2 menit
Sabtu, 15 Jun 2024 13:33 0 447 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Hari raya Iduladha tahun ini juga membawa berkah tersendiri bagi para perajin besek bambu di Kabupaten Jepara. Mereka mengaku banjir order menjelang hari raya kurban ini.

Biasanya besek bambu ini digunakan untuk menaruh daging kurban sebelum dibagikan kepada masyarakat.

Menjelang Iduladha ini, per Minggu mereka (perajin besek) dapat memproduksi hingga 3000-an besek.

Hal ini sebagaimana terlihat pada perajin besek bambu dan tusuk sate di Desa Kalipucang Kulon, Kecamatan Welahan, Jepara. Setiap minggunya, para perajin besek untuk tempat daging kurban ini bisa memproduksi 2000 hingga 3000 besek.

“Banyak yang pesan, baik besek maupun tusuk sate jelang Iduladha,” ujar Jaminan, salah satu perajin besek pada Sabtu (15/6/2024).

Kurangnya tenaga dan banyaknya pesanan yang diterima, tak sedikit para perajin yang menolak orderan besek.

“Pada hari biasa kami hanya memproduksi 200 besek setiap minggunya,” kata dia.

Permintaan pesanan besek untuk tempat daging kurban pun berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya Jepara, tapi kota besar lainnya.

“Pesanan datang dari Pati, Kudus, Demak, Rembang, dan Jepara sendiri,” kata dian.

Juminah mengaku, sudah sebulan terakhir ini, permintaan besek untuk tempat daging meningkat. Karena banyaknya pesanan besek, terkadang dirinya mengambil besek dari perajin lain. Namun hal tersebut juga tidak bisa memenuhi semua pesanan yang ada.

Selain banyaknya pesanan, harga besek pun naik Rp3000 rupiah per 20 bijinya. Di hari biasa, harga besek setiap tangkepnya atau per dua puluh biji, dijual seharga Rp10.000  dan untuk saat ini di jual Rp13.000.

BACA JUGA :  Terperosok ke Tempat Pembuangan Air, Nenek Malang di Bangsri Meninggal Dunia 

Meski demikian, tak sedikit warga yang datang langsung ke perajin untuk membeli besek yang nantinya akan digunakan untuk tempat daging pada saat hari raya kurban.

Seperti Bambang salah satunya, dirinya memesan 1000 buah besek untuk kebutuhan hari raya kurban nanti. Menurutnya, dengan pembagian daging menggunakan besek ini, akan lebih ramah lingkungan dan bisa membuat daging lebih tahan lama.

“Kalau besek ini lebih ramah lingkungan. Lebih baik daripada gunakan kantong plastik,” kata dia.

Selain perajin besek, para pembuat tusuk sate juga kecipratan berkah dari hari raya kurban.

Meski tak seramai perajin besek, para pembuat tusuk sate ini juga bekerja ekstra karena ramainya permintaan pasar. Setiap hari, para pembuat tusuk sate ini bisa membuat 4000 tusuk sate, bahkan bisa lebih.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini