PATI – Mondes.co.id | Pendaftaran seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2024 di Kabupaten Pati segera berlangsung.
Untuk seleksi tahun ini dikabarkan membuka formasi jabatan tenaga pendidik atau guru.
Kendati demikian, formasi jabatan guru dalam mekanisme seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), hanya membuka bagi yang ikut pendataan Non Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.
Hal itu cukup disayangkan oleh guru honorer yang belum ikut pendataan Non ASN.
Diketahui, pendataan guru Non ASN di Kabupaten Pati kebanyakan dari mereka yang telah masuk data pokok pendidikan (Dapodik).
Maka dari itu, bagi guru yang belum masuk Dapodik, tidak bisa mengikuti seleksi PPPK jabatan guru tahun 2024.
Selain itu, para guru yang mengantongi sertifikat pendidik pun tidak dapat mengikuti pendaftaran seleksi PPPK guru tahun 2024, lantaran belum masuk pendataan Non ASN.
Menurut penuturan seorang guru honorer asal Kabupaten Pati, Rosi, ia berpeluang kecil mengikuti seleksi CASN tahun ini, karena di wilayahnya ada rumor hanya membuka kuota formasi PPPK jabatan tenaga pendidik yang hanya terdata dalam pemeritah daerah (Pemda).
“Saya sedih, kenapa tidak memberikan peluang untuk kami? Kenapa di Pati sangat susah? Bahkan masuk Dapodik aja semakin sulit, berbeda dengan Kudus. Di Kudus guru honorer baru dapat dimasukkan Dapodik,” ujarnya dengan perasaan sedih, Selasa (28/5/2024).
Wanita yang merupakan guru di salah satu Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Tambakromo, mengaku sangat tertarik mendaftar PPPK jabatan formasi guru di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, karena merupakan daerah kelahirannya sendiri.
Bila kondisinya tidak memungkinkan ada, maka ia berencana memilih daftar PPPK jabatan guru di wilayah lain yang masih berdekatan dengan kota kelahirannya.
Ia mempertanyakan alasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tak kunjung membuka peluang seleksi pedaftaran PPPK formasi guru bagi pemegang sertifikat pendidik.
Terlebih sejak beberapa tahun terakhir, Kabupaten Pati mengutamakan guru honorer yang berdapodik saja.
“Setidaknya Pati memberi peluang lah bagi kami ini yang punya sertifikat pendidik. Apalagi seleksi PPPK 2023 kemarin juga tidak memberikan peluang bagi pemegang sertifikat pendidik di formasi guru kelas. Karena orang-orang seperti kami yang sudah bersertifikat pendidik, prihatin ketika malah hanya bisa mendaftar di daerah lain. Intinya begitu,” ungkap wanita berusia 25 tahun tersebut.
Walaupun ada formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), tetapi dia tak berminat, lantaran bukan menjadi target yang dituju. Ia berpikir, untuk apa kuliah Pendidikan Profesi Guru (PPG) bila tidak menjadi pendidik.
“Kalau mendaftar di daerah lain, saya bisanya hanya di wilayah yang dekat Pati saja karena sudah berumah tangga. Intinya saya ingin menjadi guru yang mengabdi di Pati. Jika ada seleksi CPNS di formasi jabatan non guru saya ikuti, lantas untuk apa saya mengantongi sertifikat pendidik mati-matian,” ungkapnya dengan penuh kekecewaan.
Ia mengaku tak berminat mendaftar CPNS di formasi lain, sehingga berharap besar dapat mewujudkan mimpinya menjadi guru berstatus ASN.
Di samping itu, selama mendedikasikan diri di sekolah, ia tak mendapatkan kelas. Terpaksa dirinya mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas I sampai VI.
“Saya tidak mendapatkan kelas. Harusnya sih dulu megang kelas, tetapi sudah diisi oleh PPPK yang baru,” tuturnya saat dimintai keterangan Mondes.co.id.
Selama menjadi tenaga guru honorer, ia tetap loyal pada pekerjaannya. Bahkan selain mengajar siswa, ia terkadang membantu guru-guru senior mengerjakan keperluan lain untuk penunjang satuan pendidikan.
Sebagai informasi, pada seleksi CASN tahun 2023 lalu, Pemkab Pati membuka kategori pelamar, yakni pelamar umum dan pelamar khusus.
Namun, Pemkab Pati tidak membuka formasi guru kelas bagi pelamar umum. Lantas, apakah tahun ini terulang lagi?
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar