Tanpa Ijazah S1 Pendidikan, Gadis Ini Jadi Guru Profesional Berstatus ASN di Usia Muda

waktu baca 3 menit
Selasa, 21 Mei 2024 13:03 0 2417 Singgih Tri

KUDUS – Mondes.co.id | Ternyata menjadi guru tak harus berasal dari lulusan sarjana kependidikan. Bahkan lulusan non kependidikan bisa menjadi guru, jika mau merampungkan kuliah Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan.

Berdasarkan Pasal 1 Permendikbud No. 87 Tahun 2013 tentang Pendidikan Profesi Guru Prajabatan, PPG ialah penyelenggaraan program pendidikan untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/D4 Non Kependidikan yang memiliki bakat serta minat menjadi guru, agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan, sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik.

Bahkan wanita ini sukses menempuh kuliah profesi hingga akhirnya memperoleh sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik itu pun menjadi pengantarnya lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Wanita itu bernama Siti Nur Hasisah, gadis asal Lasem, Rembang yang sukses menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) jabatan fungsional guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Jekulo, Kudus.

Dirinya yang bukan berasal dari background pendidikan, menjajaki nasib di dunia pendidikan, alhasil Hasisah mampu meraih titik tersebut, yakni menjadi PPPK jabatan fungsional guru.

Ia bangga dapat diterima menjadi PPPK, karena capaian tersebut menjadi cita-citanya yang ingin diraih sejak lama. Terkadang ia tak menyangka, mampu menjadi guru profesional berstatus ASN, padahal semenjak S1 dan S2 tidak ambil studi di ilmu pendidikan.

“Saya bersyukur sekali bisa menjadi PPPK guru. Saat ini saya diterima jadi PPPK untuk mengabdi di SMP N 1 Jekulo,” ungkapnya saat dihubungi Mondes.co.id, kemarin.

Sebelumnya, wanita 25 tahun itu lulus dari program studi Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada 2020. Pendidikannya berlanjut S2 di UNDIP, ia pun berhasil meraih title Magister Linguistik (M. Li).

BACA JUGA :  Iduladha Mendekat, Harga Cabe-cabean di Pati Melonjak 

Pada 2022, dirinya tak lelah mengenyam bangku perkuliahan, tanpa diduga Hasisah mengikuti PPG Prajabatan di Universitas PGRI Semarang selama setahun. Menurutnya, PPG Prajabatan merupakan program yang bagus dari pemerintah, sehingga membuatnya tertarik di dunia pendidikan.

“Adanya program yang membuat saya tertarik di dunia pendidikan ini membuat saya belajar menjadi pembelajar dan pengajar sesuai zaman,” ungkap Hasisah menjelaskan rekam jejak pendidikannya.

Selama studi PPG, Hasisah mendapat pengetahuan baru berupa teori pembelajaran, metode pembelajaran, dan perangkat pembelajaran yang sebelumnya tidak pernah ia peroleh ketika kuliah S1 Sastra Indonesia.

“Teori belajar, metode belajar, dan perangkat pembelajaran sebelumnya tidak saya dapatkan ketika kuliah S1 ilmu murni. Berkat PPG, akhirnya saya memperoleh ilmu baru,” ucapnya dengan penuh rasa bangga.

Kala itu, dirinya menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK N 6 Semarang. Di sana, ia bersama rekan praktiknya menjalani PPL. Ia berusaha untuk melatih manajemen waktu ketika mengajar di dalam kelas, mengatur keluwesan menghadapi karakteristik peserta didik, melatih manajemen emosi, dan mengasah keterampilan menjadi seorang guru profesional.

“Saya merasa penasaran dan nyaman membersamai siswa belajar. Meski agak kesulitan memanajemen waktu, tetapi saya merasa tertantang. Saya juga belajar mengatur keluwesan menghadapi siswa, manajemen emosi, dan keterampilan lain,” imbuh perempuan dengan nama lengkap Siti Nur Hasisah, S.S., M. Li.

Usai lulus PPG Prajabatan, Hasisah tak langsung begitu saja menjadi ASN. Dirinya pada 2023 sempat mengabdi di tempat asalnya, sembari menantikan pelaksanaan Computer Assited Test (CAT). Beberapa bulan dirinya mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Lasem.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini