PATI – Mondes.co.id | Seluruh wilayah Dukuh Poncomulyo, Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati terendam banjir dengan rata-rata ketinggian air capai setengah meter.
Rumah warga, area persawahan, jalan raya, dan fasilitas publik terkena dampak terjangan banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Pati dalam sepekan.
Salah satu warga, Roby Hermawan mengatakan jika kondisi banjir di desanya berlangsung sejak Jumat, 15 Maret 2024 lalu hingga hari ini, Senin 18 Maret 2024. Ia menceritakan bahwa rumahnya kemasukan air banjir, sehingga menyebabkan aktivitasnya terganggu.
“Rumah saya kemasukan air, ketinggian air mencapai 50 sentimeter untuk di pemukiman, ada yang lebih. Semua titik dan semua fasilitas terkena banjir sejak Jumat,” terangnya kepada Mondes.co.id.
Selain itu ladang persawahan tergenang sampai 2 meter. Menurutnya, kondisi padi dan melon yang telah ditanam oleh petani setempat di ambang kegagalan panen. Pasalnya, dalam waktu dekat, petani akan memanen padi dan melon yang telah berumur.
Disinyalir, kerugian ekonomi warga yang mayoritas sebagai petani tersendat, jika diprediksi mencapai kurang lebih Rp10 miliar. Di samping itu, kondisi kesehatan masyarakat Dukuh Poncomulyo juga terancam oleh adanya situasi seperti ini.
“Bisa dibilang perputaran ekonomi cuma 20 persen. Kerugian ekonomi kurang lebih Rp10 miliar. Padi dan melon sudah berumur , sudah mau panen, tinggal memanen malah banjir,” sesal pria yang juga merupakan tokoh pemuda di desanya.
Ia menambahkan, jalan raya yang melintasi desanya terendam air dari 30 hingga 50 sentimeter. Padahal, jalur itu merupakan jalan penghubung alternatif yang sering digunakan masyarakat Pati selatan menuju Kabupaten Kudus.
“Jalan alternatif yang baru dibangun penghubung Sukolilo-Kudus tergenang air dengan ketinggian mencapai 30 sampai 50 sentimeter,” sebutnya.
Sejauh ini, para warga tengah bergotong royong membendung aliran Sungai Juwana yang melintasi desa agar tidak meluap.
Ditambah, warga dan pemuda setempat membantu satu sama lain agar bisa tertolong ketika musibah datang. Mereka berharap, kondisi warga yang menjadi korban banjir tetap sehat dan bantuan segera datang.
“Untuk saat ini warga masih bertahan. Semoga tetap sehat dan dapat bantuan dari pusat (pemerintah),” pungkas Roby.
Hingga berita ini dibuat, volume air terus bertambah. Bahkan menurut pantauan, hingga kini, Senin, 18 Maret 2024 permukiman warga terendam lebih dari 50 sentimeter.
Beberapa warga justru memanfaatkan situasi untuk memancing ikan yang diperkirakan hanyut ke wilayah permukiman mereka.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar