Warga Desa Sinanggul Protes Jembatan Rusak, Pemkab Turun Tangan 

waktu baca 2 menit
Sabtu, 28 Jun 2025 16:32 0 98 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Sejumlah warga Desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo menuntut segera dilakukan perbaikan jembatan yang rusak di wilayah mereka.

Sebagai bentuk protes, warga menanami lubang jembatan dengan pohon pisang, serta memasang sejumlah spanduk.

Kerusakan jembatan di wilayah mereka, dinilai cukup membahayakan pagi para pengguna jalan.

Hal itu, lantaran jembatan ini menjadi akses vital kegiatan sehari-hari masyarakat.

Petinggi Desa Sinanggul, Sholeh menyampaikan bahwa pihaknya tidak menutup mata atas keluhan warga.

Upaya perbaikan telah menjadi perhatian serius Pemdes sejak lama.

“Pemdes tidak pernah mengabaikan persoalan ini. Sejak awal kami telah mengajukan permohonan bantuan perbaikan melalui mekanisme resmi Pemkab Jepara,” kata dia.

Permohonan bertahap melalui Musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Desa), kemudian Musrenbangcam atau tingkat Kecamatan.

Namun hingga kini, keterbatasan anggaran masih menjadi kendala utama.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Jepara menyatakan siap membantu pembangunan jembatan penghubung di Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jepara, Ary Bachtiar, menjelaskan bahwa jembatan tersebut merupakan aset desa dan termasuk jalan poros desa.

Karena itu, statusnya bukan bagian dari jalan kabupaten.

“Jembatan di Sinanggul yang rusak merupakan jalan poros desa yang asetnya milik Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, jadi statusnya bukan jalan Kabupaten,” ujarnya, Sabtu (28/6/2025).

Namun demikian, kata Ary, Dinas PUPR telah melakukan perbaikan sementara dengan menutup lubang pada plat jembatan menggunakan plat besi.

Upaya itu bertujuan agar jembatan masih bisa dilalui kendaraan ringan.

BACA JUGA :  Parkir Diperluas dan Renovasi Pendopo Kabupaten Pati Telan Rp700 Juta

Seiring waktu, kerusakan jembatan terus bertambah. Lubang pada badan jembatan melebar dan dinilai membahayakan pengguna jalan.

Struktur jembatan yang terbuat dari pasangan batu bata melengkung sudah tidak mampu menahan beban.

“Sudah pernah ditutup pelat besi oleh Dinas PUPR Jepara, dengan harapan masih bisa dilewati oleh kendaraan ringan. Tetapi semakin lama, lubang pada jembatan semakin membesar,” terangnya.

Lebih jauh, Ary menambahkan, jalur tersebut kerap dilalui kendaraan berat bermuatan kayu.

Beban berlebih itu mempercepat kerusakan karena tidak sesuai dengan kapasitas konstruksi yang ada.

“Secara teknis, jembatan itu memang sudah tidak layak,” kata dia.

Karena pembangunan jembatan tersebut membutuhkan anggaran yang cukup besar, lanjut Ary, Bupati Jepara H Witiarso Utomo akan membantu melalui APBD 2026.

Dengan adanya pembangunan ini, pemerintah berharap akses transportasi warga kembali lancar dan aman.

Jembatan yang layak juga diharapkan mampu mendukung aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.

“Bupati Jepara akan membantu melalui APBD 2026 sebesar Rp2,55 miliar,” tuturnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini