dirgahayu ri 80

Warga Banjaragung Gelar Kirab Lurup Langse di Makam Mbah Langgi

waktu baca 2 menit
Sabtu, 20 Jul 2024 16:22 0 361 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Menjaga kelestarian tradisi budaya Jawa, masyarakat Desa Banjaragung, Kecamatan Bangsri menggelar ritual kirab dan ganti langse sebagai tradisi tahunan yang dilaksanakan setiap bulan Muharram atau Suro.

Tahun ini, kirab dan ganti lurup langse dilaksanakan pada sabtu (20/7/2024) sore. Dimulai dari padepokan Marga Langit menuju makam Mbah Langgi, sesepuh desa setempat.

Kirab diikuti para pejabat, keluarga keraton Surakarta Hadiningrat, anggota Marga Langit, dan masyarakat umum. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun juga turut memeriahkan kirab tersebut.

Mulai dari barisan depan yaitu pasukan pusaka dan drumben dengan mengenakan pakaian khas keraton, pasukan terlihat gagah dan perkasa.

Kemudian barisan kedua yaitu putri-putri cantik yang membawa kain Lurup putih, bunga, dan juga kelengkapan lain untuk ritual. Kemudian diikuti barisan para pejabat dan masyarakat.

Lurup langse atau ganti langse merupakan prosesi adat budaya berupa mengganti kain selamat mori putih yang difungsikan sebagai penutup makam sesepuh desa.

Ketua Yayasan Marga Langit KRT Hendro Suryo Kartiko mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian grebeg suro yang dilaksanakan warga Banjaragung bersama padepokan Marga Langit.

“Alhamdulilah tahun ini kita bisa melaksanakan grebeg suro. Salah satunya yaitu kirab lurup langse hari ini dilaksanakan,” kata dia.

Mewakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Moh Eko Uddyyono, Kabid Pemasaran Disparbud Diana Cholidah memberikan apresiasi atas terselenggaranya kirab lurup langse.

Ini merupakan penghargaan terhadap jasa leluhur. Masyarakat setempat tidak akan bisa menikmati keadaan sekarang, tanpa adanya mereka.

BACA JUGA :  Surat Dinas Tanpa Kertas Mulai Diberlakukan di Jepara

“Mari kita lestarikan budaya kita, semata mewujudkan rasa terima kasih dengan santun dan guyub rukun,” katanya.

Selain sebagai pelestarian budaya Jawa, tradisi ini akan menjadi daya tarik wisatawan yang ingin melihat secara langsung prosesi kirab budaya warga Banjaragung.

“Ini sangat luar biasa. Bisa menjadi aset dan potensi wisata setiap tahunnya,” ungkap Diana.

Diana berharap, tradisi ini bisa terus dilestarikan, tidak hanya warga Banjaragung melalui Yayasan Marga Langit, namun juga di wilayah desa-desa lainnya di Kabupaten Jepara.

Sebelumnya, Jumat (19/7/2024) juga dilaksanakan sunatan massal, santunan yatama, ruwatan massal, pagelaran dalang cilik, dan campursari.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini