PATI-Mondes.co.id| Minimnya soal anggaran, tidak menyurutkan semangat para pemain Persipa Pati dalam mengarungi Liga 3 Jateng beberapa waktu lalu, hingga lolos 10 besar. Hal ini perlu mendapatkan apresiasi, meski sempat adanya tunggakan gaji pemain saat jalani laga penyisihan.
Seperti yang disampaikan Manager Persipa Dian Dwi Budianto, mengenai rincian soal anggaran. Dirinya mengaku, Hingga saat ini Persipa Pati masih punya tunggakan sebesar Rp 50 jutaan. Minimnya anggaran APBD yang hanya Rp 750 juta, Laskar Saridin harus memutar otak hingga mendapat suntikan dari Persipa junior dan Puskom Pati Rp 105 juta. Tak hanya itu, dari pokok pikiran (Pokir) Joni kurnianto, Rp 275 juta.
“Namun hingga saat ini Persipa masih minus Rp 50 juta, kekurangan dana ini saat jalani babak penyisihan kemarin. Belum lagi untuk bulan november juga belum terbayarkan sekitar Rp 340 juta, sedangkan bulan Desember pun anggaran juga hampir sama dengan bulan sebelumnya, kami sangat berharap doa dan dukungan seluruh elemen masyarakat agar Persipa mampu memetik kejayaan kembali,” ungkap Dian, saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon. Minggu (14/11/2021) sore.
Meskipun masih banyak kendala yang harus dihadapi, Laskar Saridin tetap konsisten dan punya target naik kasta. Pencapaian itu sudah lama di idamkan masyarakat Kabupaten Pati dimanapun berada. Persipa Pati merupakan team sepakbola kebanggaan masyarakat Pati dari dulu kala.
“Kami sangat bangga banyak yang mendukung dan memberikan support, tak hanya dari Resimen Patifosi sendiri, melainkan dari Puskom Pati yang merupakan wadahnya orang asli pati masih mau memperhatikan dan peduli dalam membantu Persipa mengarungi babak selanjutnya,” tandasnya.
(Dn/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar