Visitasi Akreditasi Digelar, 139 SD di Pati Dipantau

waktu baca 3 menit
Rabu, 18 Okt 2023 12:35 0 739 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Kegiatan visitasi akreditasi jenjang Sekolah Dasar (SD) sedang berlangsung di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Pati. Berlaku pada setiap satuan pendidikan jenjang SD, baik negeri maupun swasta yang layak memperoleh penilaian. Kedatangan tim dari Badan Akreditasi Nasional berlangsung selama tanggal 11 sampai 18 Oktober 2023.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Dinas Pendidikan da Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar, Sa’dun, visitasi akreditasi SD dilakukan selama empat tahun sekali. Pada 2023 ini, agenda tersebut telah memasuki angkatan ke-4.

“Lembaga akreditasi nasional yang independen melakukan penilaian pada layanan publik, termasuk sekolah terkait akuntabilitas dan lain sebagainya. Penilaian dilakukan empat tahun, saat ini di Pati sudah memasuki angkatan ke-4, biasanya angkatan pertama pada awal tahun. Dan sifat penilaian ini kontinyu,” terangnya saat ditemui di ruangannya, Rabu, 18 Oktober 2023.

Ia mengatakan, visitasi akreditasi SD berguna untuk menjaga kualitas layanan sekolah kepada masyarakat. Adapun delapan indikator penilaian visitasi akreditasi meliputi Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Pendidikan, Standar Sarana & Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian.

“Jika ingin memperoleh nilai bagus, maka perlu ditinjau syarat harus ada lulusan, alumninya bisa diterima jejang lebih tinggi atau tidak. Komite dan masyarakat juga ditanya, sehingga label sekolah dinilai secara menyeluruh, termasuk kualifikasi ijazah guru linier atau tidak, dan cara mengajarnya, RPP-nya sudah benar atau belum,” terangnya.

Mengacu catatan Disdikbud, tahun ini Kabupaten Pati mendapat 139 kuota SD yang mendapat visitasi akreditasi. Jumlah itu menurut Sa’dun belum ideal lantaran total SD keseluruhan yang harus dinilai ada 169 sekolah.

BACA JUGA :  Edukasi Penulisan Artikel Informasi, IPARI Pati Melangsungkan Acara Sepijops

“Saya menangani SD di Pati. SD yang masuk layak dilakukan visitasi ada 169. Akan tetapi, saat ini kami mendapat kuota 139 sekolah sehingga jumlahnya belum ideal. Jika visitasi akreditasi belum meng-cover semua harus antre di angkatan berikutnya,” ucapnya.

Ia menjelaskan, ada dua asesor yang terjun langsung ke sekolah-sekolah. Mekanisme penilaian yang dilakukan dengan melihat dokumen yang diunggah oleh pihak sekolah melalui aplikasi Sistem Penilaian Akreditasi (Sispena). Lalu tim asesor juga mengamati kondisi kegiatan yang berlangsung, maupun mengecek fisik sekolah.

“Penilaian ini dilakukan berbasis aplikasi, sekolah mengisi data secara online di Sispena. Kemudian, tim yang juga mengamati dengan mengambil bukti foto dan video secara langsung ke lokasi untuk disinkronkan dengan unggahan data. Hasilnya nanti diumumkan lewat aplikasi itu sendiri,” ujar Sa’dun.

Lebih lanjut, Sa’dun menyampaikan bahwa usai hasil diumumkan, pihak satuan pendidikan diberi kesempatan melakukan sanggahan jika ada yang kurang puas dengan hasil penilaian. Predikat yang diberikan A, B, C dan Tidak Terakreditasi. Bila sekolah tidak memenuhi akreditasi, maka sekolah tersebut tidak berhak menerbitkan ijazah. Kondisi demikian berdampak pada citra sekolah tersebut di mata masyarakat.

“Karena predikat penilaian akan mempengaruhi tingkat minat masyarakat menyekolahkan anaknya ke satuan pendidikan tersebut. Saat ini standarnya bukan ditentukan itu negeri atau swasta, melainkan akreditasi. Makanya masyarakat harus selektif menyekolahkan anaknya, minimal cari yang sudah akreditasi C, kalau bisa yang B atau A,” tutupnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini