dirgahayu ri 80

Viral Ajakan Bakar Rumah Kapolresta Pati, Pelaku Minta Maaf

waktu baca 2 menit
Rabu, 3 Sep 2025 18:34 0 82 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Sebuah unggahan viral di dunia maya mengenai ajakan seorang pemuda untuk membakar rumah dinas Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi.

Unggahan tersebut tayang di media sosial (medsos) Polresta Pati pada Selasa, 2 September 2025 malam.

Terlihat di video itu provokasi seorang pemuda yang berinisial Y untuk membakar rumah dinas Kapolresta Pati.

“Info A1. Besok sepertinya ada demo besar-besaran. Bakar rumah Kapolresta Pati,” tulis Y dalam postingan.

Dalam frame selanjutnya, memperlihatkan percakapan pesan Y dengan seorang.

Dalam percakapan itu, terungkap motif Y mengajak membakar rumah Kapolresta Pati.

“Tren ngimbangi tanggane. Tak ada asap kalau tidak ada api,” kata dia.

Hal ini pun membuat pihak Polresta Pati bergerak. Sejumlah personel langsung mendatangi kediaman pemuda tersebut.

Mereka mencoba konfirmasi kebenaran ajakan untuk mengajak membakar rumah Kapolresta Pati ini.

Hingga akhirnya, Y meminta maaf kepada publik usai personel Polresta Pati mendatanginya.

Ia pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut.

“Saya mengaku bersalah dengan menuliskan status di WA (WhatsApp) yang provokatif dan bisa menimbulkan situasi tidak aman. Saya tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi. Saya mohon maaf dan tidak akan mengulangi lagi,” ucapnya dengan penuh penyesalan.

Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Humas Polresta Pati, Ipda Hafid Amin membenarkan unggahan tersebut.

Ia mengaku kejadian itu terjadi sekitar dua hari yang lalu.

Ia menambahkan, provokator tidak ditangkap pihak kepolisian.

Pihaknya hanya meminta Y melakukan klarifikasi atas unggahan yang menimbulkan kegaduhan.

BACA JUGA :  Dinsos Pati Ungkap 36 Kasus Kekerasan Menimpa Perempuan dan Anak

“Kejadian dua hari yang lalu. Tidak kami tangkap, hanya klarifikasi aja,” terangnya.

Dirinya pun berharap kejadian ini tak terulang lagi. Pasalnya, unggahan provokatif bisa merugikan banyak orang.

“Dia akhirnya minta maaf. Semoga ini bis buat pembelajaran yang lain juga,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini