Vidyastudio, Wadah Kaum Muda Kembangkan Bakat Minat Seni Gratis

waktu baca 3 menit
Selasa, 28 Okt 2025 16:34 0 91 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Terdapat wadah pengembangan bakat dan minat bagi anak-anak yang mengajarkan berbagai cabang seni.

DBHCHT TRENGGALEK

Wadah itu bernama Vidyastudio yang menjadi sanggar untuk berlatih menyanyi, menari, melukis, dan seni gamelan.

Menurut Koordinator Vidyastudio, Kisruh Adi Setiawan, bagi siapapun anak yang memiliki minat untuk mengembangkan potensinya di bidang seni, dapat berlatih di sini.

Anak sekolah di seluruh jenjang dapat belajar di Vidyastudio yang lokasinya berada tepat di Gedung Serbaguna Vihara Vidya Loka Desa Pekuwon, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati.

“Kita memberikan wadah supaya anak-anak yang punya bakat dan hobi, kita gali dan kembangkan. Kita berikan wadah supaya bisa latihan teratur,” ujar pria yang akrab disapa Adi kepada Mondes.co.id, Selasa, 28 Oktober 2025.

Di Vidyastudio, guru, pengelola, orang tua anak, dan anak-anak saling berkoordinasi untuk sama-sama menyukseskan wadah tersebut.

Bahkan, Adi mengatakan jika orang tua dan para guru kerap diajak berdiskusi untuk membahas program kerja dari sanggar tersebut, supaya bisa mengarahkan anak didik menjadi talenta yang berbakat.

“Untuk saat ini, kita buat program kegiatan berdasarkan kebutuhan kita, dan kita selalu berkoordinasi dengan orang tua untuk membahas program latihan. Jika ada yang senang nari kita fasilitasi, jika ada yang senang gambar, nyanyi, dan beberapa masukan anak-anak dan orang tua maka kita buatkan program,” urainya.

Pihaknya juga mencarikan guru yang kompeten untuk melatih anak agar dapat mengasah bakatnya.

Di Vidyastudio mengajari anak usia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan orang dewasa juga ikut latihan jika ada keperluan tertentu.

BACA JUGA :  Pemerataan Pendidikan Jadi Perhatian Komisi C DPRD Jepara, Ini Tantangannya

“Kemudian kita carikan pelatih, tapi intinya bangun komunikasi dulu untuk anak-anak dan orang tua, karena murid kita dari PAUD sampai SMA. Menari ada 15 anak, menyanyi ada 10 anak, menggambar yang benar-benar aktif ada 5 anak, sedangkan yang gamelan diisi generasi lebih tua, sudah ada tim tapi sepuh-sepuh,” ungkapnya.

Para generasi bapak-bapak dan ibu-ibunya tidak mau ketinggalan ikut berlatih seni di Vidyastudio.

Pihaknya kini sedang fokus melatih para ibu-ibu agar bisa memainkan instrumen gamelan.

“Pengembangan lainnya ada gamelan yang diisi generasi lebih tua, para mbah-mbah. Kini sedang menggali untuk yang mau di usia bapak-bapak muda atau ibu-ibu muda,” imbuh Adi.

Biasanya ia mengambil waktu untuk latihan pada hari Minggu.

Program latihan dibagi menjadi reguler dan persiapan lomba, sehingga fokusnya berbeda-beda.

Khusus pada cabang seni gamelan berlangsung pada pukul 20.00 WIB.

“Untuk yang mau ikut silahkan si anak yang punya bakat dan mau bergabung, atau latihan datang saja. Jadi anak bisa tinggal ikut saja dulu, suatu saat mau nari apa nanti dirembuk sama pelatihnya. Kemudian yang mau musik sama seperti itu juga, gurunya udah punya materi,” ujar Adi yang fokus jadi guru menggambar dan melukis.

Niatnya bersama para pengelola sangat tulus dalam memfasilitasi anak didik berkembang.

Oleh karenanya, setiap anak didik dapat mengikuti latihan di Vidyastudio secara gratis.

Ia harap anak-anak didik memiliki kebanggaan tersendiri ketika mampu mengembangkan skill di bidang yang mereka minati.

“Kalau saya pribadi niat dari awal kita buat wadah, harapannya supaya bakat anak bisa tersalurkan dan potensi anak bisa berkembang, artinya kami fasilitasi. Apa yang diinginkan mereka, jadi kebanggaan tersendiri,” ucapnya.

BACA JUGA :  Korem Makutarama Rampungkan Renovasi Panti Asuhan, Senyum Anak-anak Merekah 

Adi menambahkan, belajar di Vidyastudio tidak bisa mereka peroleh di bangku sekolah formal.

Belajar praktik dan aktualisasi diri di Vidyastudio melatih mental seorang anak.

“Pengalaman yang mereka dapatkan menjadi kebanggaan. Mereka banyak belajar di luar konteks sekolah, karena ini tidak ditemukan di sekolah, karena mental anak berani tampil diajarkan,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini