Usai Sertijab, Bupati Sudewo Langsung Dengarkan Keluhan Petani Pundenrejo

waktu baca 2 menit
Jumat, 21 Feb 2025 14:54 0 247 Harold

PATI – Mondes.co.id | Sebanyak puluhan petani Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, ditemui Bupati Pati Sudewo dan Wakil Bupati (Wabup) Pati Risma Ardhi Chandra.

Bupati dan Wabup Pati mendengarkan jeritan petani yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (Germapun), yang menunggu sejak pagi saat acara serah terima jabatan (Sertijab) jabatan Bupati Pati.

Sebanyak 70-an petani itu, nampak kuyu saat menunggu orang nomor satu di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani hendak memasuki gerbang gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Jumat (21/2/2025).

Sudewo dan Chandra terlihat menyalami petani dan mendengarkan dengan seksama apa yang menjadi keluhan petani Pundenrejo.

Bupati Pati, Sudewo mengatakan, bakal mendalami akar persoalan yang menjadi konflik agraria di Pati bagian Utara tersebut.

“Untuk petani Pundenrejo akan kami dalami dulu ya. Supaya dalam memutuskan nanti, kami bisa mengambil keputusan yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan,” ujarnya.

Sudewo berjanji, bakal mengadakan rapat terkait permasalahan tersebut, usai dia melakukan retret orientasi bersama seluruh kepala daerah di Magelang, sesuai intruksi Presiden RI Prabowo Subianto.

Orientasi ini bakal berlangsung beberapa hari dan rampung pada 28 Februari 2025.

Sudewo sendiri bakal aktif memimpin pemerintah pada 1 Maret 2025.

“Saya ke Magelang dulu untuk retret orientasi ya, habis itu baru merembuk (musyawarah) soal (petani) Pundenrejo ini,” janji Sudewo.

Sementara itu, petani Pundenrejo mengaku jika kedatangannya adalah untuk mengucapkan selamat kepada Sudewo yang telah resmi menjadi Bupati Pati.

BACA JUGA :  Tim Hukum Riyoso Harap Masyarakat Tidak Terprovokasi

“Kedatangan kami ke sini untuk mengucapkan selamat kepada Pak Sudewo yang terpilih dan sudah menjabat sebagai Bupati Pati,” ungkap perwakilan petani.

Mereka menaruh harapan besar, agar di pemerintahan baru ini, nasib petani Pundenrejo bisa dipikirkan.

“Semoga Pak Sudewo memikirkan petani Pati, khususnya nasib petani Pundenrejo. Supaya tanah nenek moyang kembali ke Germapun,” harapnya.

Ditambahkan, hingga saat ini petani Pundenrejo masih bertahan untuk menyuarakan tuntutannya di Kantor Pertanahan (Kantah) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pati.

Puluhan petani ini, mendirikan tenda agar mendapatkan jawaban pihak BPN Kabupaten Pati sejak Senin (10/2/2025) silam.

Diketahui, petani menuntut agar lahan seluas 7,3 hektare yang menjadi biang konflik berkepanjangan, dikembalikan kepada petani.

Massa tak mau proses hak guna bangunan (HGB) kembali diberikan kepada PT Laju Laju Perdana Indah (LPI).

Petani menyebutkan, perusahaan yang mengelola PG Pakis itu mendapatkan HGB dan berakhir pada tahun 2024 lalu.

Konflik agraria ini sudah berlangsung bertahun-tahun silam. Namun hingga saat ini, konflik berkepanjangan tak kunjung menemukan titik terang.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini