Tren Seni Tato di Kota Ukir
PATI – Mondes.co.id | Di sekitar pinggiran Kota Jepara tepatnya di Desa Blingoh RT 05/RW 01, Kecamatan Donorojo, terdapat seorang perajah kulit atau biasa disebut seniman tato.
Seniman Tato, Muhammad Fendi mengatakan, telah menekuni seni tato sejak tahun 2016 lalu.
Disebutnya, animo masyarakat, khususnya kaum milenial akan seni lukis pada tubuh ini, kian hari kian besar. Terlebih, stigma negatif tato di tengah masyarakat, saat ini mulai meredup.
“Untuk tarif tato sendiri bervariasi tergantung besar kecil gambar dan tingkat kerumitan gambar yang di tato di kulit, di bandrol sekitar Rp 100.000 – Rp 2.000.000,” tuturnya, Rabu 11 Januari 2023.
Dari usaha sampingan tato tersebut, Muhammad Fendi juga sering mendapat job tato panggilan, ketika pelanggannya tidak bisa langsung ke lokasi.
“Kendala yang sering didapati yakni, pelanggan yang tidak pasti atau tidak jelas untuk menentukan waktu ditato kulitnya,” bebernya.
Alat yang digunakan untuk menato adalah, mesin rotari, koil dan macam alat tato lainnya, serta tinta sebagai pewarna saat menatto kulit.
Lanjutnya, agar tato terlihat bewarna biasanya dikasih tinta warna seperti, merah, hijau, putih, kuning, dan macam warna lainnya.
“Padatnya pelanggan tato adalah waktu menjelang puasa dan lebaran, biasanya digarap dari siang hari sampai malam hari bahkan sampai pagi,” tandasnya.
Untuk memuaskan pelanggan, biasanya ditawari tinta yang berkualitas atau yang biasa menyesuaikan biaya pelanggan.
Muhammad Fendi juga sering menghadiri acara kontes Tatto Art Subculture di beberapa daerah seperti, Kota Lamongan, Surabaya, Malang, Semarang, Pekalongan, Cirebon, Bogor, dan Bandung. (Tg/Dr)
Pos terkait
Pos Terbaru
Tidak ada komentar