PATI – Mondes.co.id | Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati melaksanakan kegiatan penyerahan bantuan renovasi tempat ibadah kepada Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) Wedarijaksa.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (6/8/2025) tersebut, merupakan bagian dari program pembinaan kerukunan umat beragama yang menjadi salah satu prioritas Kemenag Republik Indonesia.
Acara penyerahan bantuan dilangsungkan di GITJ Wedarijaksa dan dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pati Ahmad Syaiku, Penyelenggara Kristen beserta jajaran Penyuluh Agama Kristen, Pendeta GITJ Wedarijaksa, serta para jemaat.
Dalam kegiatan tersebut, diserahkan bantuan renovasi sebesar Rp15.000.000, sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap sarana peribadatan Umat Kristiani.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pati menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud perhatian negara terhadap seluruh umat beragama.
Ia menjelaskan bahwa dari 5 gereja yang mengajukan permohonan bantuan renovasi pada tahun 2025, GITJ Wedarijaksa terpilih secara undian untuk menerima bantuan.
“Kami menyadari bahwa jumlah bantuan ini masih sangat terbatas. Namun, kami berharap bantuan ini dapat menjadi stimulan bagi jemaat dalam memperbaiki dan merawat tempat ibadah. Lebih dari itu, semoga renovasi ini dapat memperkokoh semangat pelayanan, mempererat persaudaraan, serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap gereja ini,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan bahwa peningkatan kerukunan umat beragama merupakan salah satu program prioritas Kemenag.
Oleh karena itu, ia mendorong agar keberadaan rumah ibadah tidak hanya menjadi tempat berdoa, tetapi juga menjadi pusat pelayanan yang berdampak positif bagi masyarakat luas.
Lebih lanjut, Kepala Kemenag Kabupaten Pati mengajak seluruh Umat Kristiani di Kecamatan Wedarijaksa turut serta dalam merawat semangat kebersamaan, gotong royong, serta menjaga nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap gereja ini dapat semakin aktif dalam menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan unsur lintas agama, bukan untuk mencampuradukkan keyakinan, melainkan sebagai bentuk penguatan kerukunan antarumat beragama,” ujarnya menutup sambutan.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan penyerahan simbolis bantuan kepada pihak gereja.
Momen tersebut menjadi simbol sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis dan saling menghargai di tengah keberagaman.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar