PATI – Mondes.co.id | Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak & Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati berupaya menjaring calon mahasiswa yang akan diberikan beasiswa oleh Bupati Pati Sudewo.
Maka dari itu, Dinsos P3AKB Kabupaten Pati menyusuri kalangan menengah ke bawah berkategori miskin dan kemiskinan ekstrem di seluruh Kabupaten Pati.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan, Perlindungan dan Jaminan Sosial (PPJS) Dinsos P3AKB Kabupaten Pati, Tri Haryumi menyampaikan bahwa beasiswa untuk mahasiswa yang diprogramkan dari Bupati Pati Sudewo tengah dijalankan.
Pihaknya tengah mencari calon penerima yang layak memperoleh program bantuan pendidikan ini.
“Saya mencari data beasiswa Pak Sudewo untuk tidak mampu. Sudah dapat 250 orang ini yang kami jaring, banyak lho,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Selasa, 1 Juli 2025.
Diketahui, bahwa beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu mendapatkan bantuan dana senilai Rp1 juta per bulan, kemudian mahasiswa dari kalangan kemiskinan ekstrem mendapatkan Rp1,5 juta per bulan.
Khusus mahasiswa yang berkuliah di jurusan Ilmu Kedokteran, memperoleh Rp2,5 juta per bulan.
Dari ratusan orang itu, dijaring untuk disesuaikan dengan kategori yang ada. Sehingga nominalnya bisa tepat sasaran.
“Kami jaring karena ada yang Rp1 juta, Rp1,5 juta, Rp2,5 juta,” ucap Tri Haryumi.
Ia sempat mendapati seorang siswi yang telah lulus sekolah dan memiliki prestasi.
Sayangnya, kondisi keluarga tak mampu, sehingga dicatat sebagai calon penerima.
Namun, setelah diyakinkan untuk berkuliah, yang bersangkutan tidak menyanggupi, lantaran benar-benar tidak punya secara finansial.
Disebutkan bahwa anak yang bersangkutan tersebut hanya tinggal bersama neneknya.
“Ada perempuan dari Tayu sempat kami temui, tapi orangnya tidak sanggup untuk berkuliah. Yang dipikirkan biaya kos dan biaya hidup lainnya karena memikirkan itu, padahal orangnya pintar,” ungkapnya.
Tri Haryumi terharu mendengar kisah tersebut, lantaran kondisinya sangat tidak mampu.
Di sisi lain, memiliki pertimbangan berpikir yang matang untuk hidup keluarganya.
“Ternyata bocah seusianya, anak ini sudah mulai berpikir kuliah gak ada uang, membebani neneknya, usia masih pantas bermain udah dicekoki pola pikir luar biasa. Itu salah satu sampel, mudahan tidak terlalu banyak,” urainya.
Ia berharap, agar pihak kampus dan perusahaan swasta turut memberikan beasiswa ke perguruan tinggi bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
Ia juga berharap agar ketika mahasiswa penerima bantuan tersebut dipilihkan kampus yang dekat dengan daerah asalnya.
“Di daerah CSR-nya perlu membantu, kampus perlu dialihkan ke yang bisa beri beasiswa juga. Dan bisa dialihkan kuliah dekat, seperti ke UMK (Universitas Muria Kudus), jangan sampai jauh,” tuturnya.
Pihaknya akan menyampaikan temuan yang didapati selama mencari calon penerima beasiswa Bupati Pati tersebut.
Serta akan berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya mengenai program yang sedang dijalankan.
“Semua rangkaian cerita dilaporkan, sehingga Disdik (Dinas Pendidikan) bisa memilah,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar