Ternyata Ini Penyebab Arang Mulai Sulit Dicari

waktu baca 2 menit
Sabtu, 7 Jun 2025 15:39 0 184 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Penjual arang merasakan kesulitan memasok barang untuk keperluan usaha.

Terdapat beberapa alasan yang membuat mereka hanya menyediakan arang terbatas, padahal momentum Iduladha banyak permintaan yang datang.

Menurut salah satu penjual arang asal Kabupaten Pati, Heri, saat ini mencari arang tidak semudah tahun lalu.

Apalagi, kini momentumnya sedang musim panen jagung, sehingga para petani besar memborong stok arang untuk olah lahan pasca panen.

Selain itu, kebutuhan arang juga semakin membuat gonjang-ganjing penjualan, karena produksinya sudah menipis.

Hal itu lantaran sedikitnya pohon yang berkualitas bagus untuk bahan produksi.

Kini, banyak penebangan pohon maupun kelangkaan pohon yang kayunya berkualitas bagus untuk arang.

Heri juga menambahkan, kalau sektor peternakan juga menggelisahkan penjual arang, lantaran banyak dari mereka yang memborong guna keperluan peternakan unggas.

Padahal, permintaan arang pada Iduladha sangat tinggi, hingga membuatnya kewalahan untuk menyediakan stok bagi konsumen.

“Untuk saat ini stok arang sukar didapat, karena banyak yang sudah memborong untuk panen jagung dan ternak ayam. Kemudian, pohon yang bagus untuk bahan arang sudah menipis, padahal sejak seminggu sebelum Iduladha sampai sekarang arang sangat dicari,” katanya ketika ditanya Mondes.co.id, Sabtu, 7 Juni 2025.

Selama 16 tahun berjualan arang, pria asal Dosoman itu merasakan dampak luar biasa pembalakan hutan dari sudut pandang penjual arang.

Mengingat, produksi arang sendiri tidak menggunakan pohon asal-asalan.

Ia menjelaskan, arang paling bagus berasal dari pohon Sonokeling dan Kesambi.

BACA JUGA :  Perkuat Pendidikan Demokrasi, KPU Pati Sasar Pelajar

Sementara, arang dari pohon Rinda tergolong lumayan baik, kemudian paling berkulitas kurang bagus malah pohon Jati.

“Kesulitannya sekarang produksi arang sudah minim, karena banyak hutan yang telah gundul karena dibakar atau dibabat, sehingga kayu yang berkualitas minim. Dan kayu untuk yang bisa dibikin areng itu minimal usia 5 tahun,” bebernya.

Sebagai informasi, Heri menjual arang ke masyarakat sekitar dengan memasok dalam jumlah besar ke berbagai wilayah, mulai dari Blora, Jepara, Grobogan, hingga Sragen.

Sedangkan, selama ini dia telah menjualnya ke Kudus, Grobogan, dan Pati itu sendiri.

Harga arang saat ini mulai dari Rp45 ribu sampai dengan Rp50 ribu.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini