PATI – Mondes.co.id | Masyarakat Indonesia pasti tidak asing dengan Kampung Inggris yang ada di Pare, Kediri, Jawa Timur.
Yang mana, hampir seluruh warga di sana fasih berbahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Berkaca dari sana, Yayasan Pendidikan dan Sosial Pancasila (YAPSI) mengadopsi serta membawa Kampung Inggris tersebut langsung ke Desa Sirahan, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.
Menurut Dr. KH. Abu Choir, M.A., selaku penanggung jawab YAPSI, terobosan ini dilakukan karena ia sadar betul betapa pentingnya hubungan masyarakat lokal dengan dunia atau global di masa yang akan datang.
Maka dari itu, ia mengadopsi serta memboyong langsung tenaga pendidik dari Kampung Inggris Pare.
Tujuannya adalah untuk mengimplementasikan kepada masyarakat Cluwak, khususnya di Desa Sirahan.
“Saya melihat bahwa perkembangan Indonesia itu sangat membutuhkan hubungan komunikasi, khususnya dengan global dengan menggunakan Bahasa Inggris. Karena itu saya melalui YAPSI ini kami mempunyai keinginan besar untuk membawa Kampung Inggris yang ada di Pare ke Sirahan, Cluwak, untuk bermitra dengan kami,” ujarnya langsung, Jumat (14/3/2025).
Dengan adanya literasi dan pendidikan yang berfokus kepada pengolahan tata Bahasa Inggris, nantinya masyarakat bisa berkomunikasi dengan lancar dengan berbagai orang dari belahan dunia manapun.
Bahkan menurutnya, jika nanti masyarakat Kabupaten Pati ini berkarir di dunia Internasional maka sudah fasih berbahasa Inggris, yang mana bahasa tersebut sudah menjadi bahasa Internasional.
“Kami ingin membawa Desa Sirahan ini nantinya menjadi pusat pendidikan Bahasa Inggris untuk masyarakat sekitar, untuk bersaing di dunia Internasional,” jelasnya.
Dibawanya Kampung Inggris ini mendapat respons sangat positif dari masyarakat setempat.
Pasalnya, anak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan Bahasa Inggris sejak dini.
“Alhamdulillah respons dari masyarakat sekitar sangat antusias dengan gagasan yang kita bawa, sehingga membuat nuansa sarana edukasi masyarakat di sana menjadi berbeda dari yang lain,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar