PATI – Mondes.co.id | Warga Pati, khususnya di wilayah Kecamatan Dukuhseti dan Tayu disuguhkan wahana baru saat melintas akses Tayu-Puncel.
Yakni wahana jalan rusak, yang menguras kesabaran para pengguna jalan.
Dari pantauan, jalan kabupaten tersebut kondisinya mengalami kerusakan bahkan berlubang di tiga titik, sehingga membahayakan pengguna jalan.
Dari informasi yang dihimpun, setidaknya ada tiga titik jalan yang berlubang.
Yakni lubang di gorong-gorong wilayah Desa Tayu Wetan, Kecamatan Tayu.
Kemudian, lubang gorong-gorong di Desa Kalikalong, Kecamatan Tayu.
Lalu, lubang di jembatan perbatasan Desa Bakalan–Kalikalong.
Kondisi kerusakan jalan itu bahkan sempat viral di media sosial.
Kondisi jalan Tayu – Puncel sempat diberi penanda di titik ruas jalan yang mengalami kerusakan baru-baru ini.
Hingga kemudian, lubang yang muncul sempat diurug dan diberi penanda agar tak mencelakakan pengendara yang melintas.
Ahmad Labib, warga Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti menyebut, kondisi ruas jalan Tayu – Puncel memang cukup parah.
Padahal, kondisi jalan tersebut hampir setiap harinya dilalui oleh dirinya.
“Awalnya lebih parah lagi. Kendaraan roda empat sampai mencari jalur alternatif lewat jalan desa. Sekarang mulai diurug untuk penanganan sementara,” tambahnya.
Dia pun berharap agar ruas jalan itu bisa segera dilakukan perbaikan.
Mengingat, ruas jalan tersebut cukup ramai dilalui kendaraan dan menjadi salah satu akses jalan Pati – Jepara.
Terkait kerusakan itupun, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melakukan penanganan sementara dan mengusulkannya dalam perbaikan di tahun 2025 mendatang.
Sementara itu, Kabid Bina Marga pada DPUPR Kabupaten Pati Hasto Utomo mengamini adanya tiga lubang di ruas jalan Tayu – Puncel tersebut.
Dia menyebut akan berupaya melakukan penanganan secepat mungkin.
“Nanti ditutup dulu dengan plat beton untuk gorong-gorong yang berlubang,” terangnya.
Sementara untuk ruas jalan tersebut, Hasto menyebut telah mengusulkannya di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Pati tahun 2025.
Dia mengusulkan anggaran hingga Rp3 miliar untuk penanganan ruas jalan tersebut.
“Namun untuk lubang-lubang yang besar, akan ditambal segera ketika sudah tidak sering hujan. Karena kalau hujan penanganan penambalan jalan tidak maksimal lantaran tidak bisa merekat sempurna,” ungkapnya.
Selain itu, Ruas jalan turut Desa Bakalan, Kecamatan Dukuhseti juga tak kalah parah.
Bahkan saat kondisi ramai, kendaraan bisa mengular hingga puluhan meter. Lantaran saat melintas harus berhati-hati akibat lubang jalan mencapai kisaran 30 sentimeter.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar