PATI – Mondes.co.id | Alun-alun Simpang Lima Pati makin estetik kala di tengah peralihan musim kemarau menuju penghujan.
Pasalnya, bunga-bunga indah bermekaran di lokasi tersebut, menghias pemandangan bagi para pejalan kaki, pengendara, dan penikmat suasana pusat kota berjuluk Bumi Mina Tani.
Terpantau, bunga khas Jepang, yakni Tabebuya berkembang pesat hingga bermekaran menghias lintasan alun-alun.
Tanaman yang kerap disalahartikan warga sekitar sebagai bunga Sakura itu, kini menjadi pemandangan baru.
Siapa pun yang tengah menikmati aktivitas jalan santai di Alun-alun Simpang Lima Pati, bakal termanjakan dengan suasana ala Negeri Sakura.
Warna-warni bunga Tabebuya menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat. Mulai dari merah jambu, putih, dan ungu terlihat jelas, ada pula yang mulai berguguran diterpa angin.
Salah seorang pejalan kaki merasa takjub dengan keindahan bunga Tabebuya. Ia sungguh terkesan dan mengira sedang tidak berada di Kabupaten Pati, melainkan di Negeri Matahari Terbit.
“Bagus bunganya bermekaran, suasanya jadi kelihatan kayak tidak di Pati,” ucap Tia seorang warga Pati saat ditanya awak media, Rabu, 2 Oktober 2024.
Tia mengakui, suasana saat pagi terasa enak untuk berkeliling Alun-alun Simpang Lima Pati, karena Tabebuya menambah candu bagi penikmat suasana kebisingan kota.
“Di pagi kelihatan segar, jadi fresh enak dilihat,” ujarnya.
Sementara, seorang warga luar Pati merasa tersihir dengan keberadaan suburnya bunga Tabebuya. Ketika dirinya berjalan-jalan di tepi Alun-alun Simpang Lima Pati, suasana hatinya seolah menjadi bagus.
“Warna sekilas seperti ini ya bunga Sakura, walaupun tidak pernah ke Jepang tapi kan lihatnya di media. Bunga-bunga Tabebuya mirip dengan bunga Sakura,” ucap seorang wanita bernama Eva yang mengagumi kembang tersebut.
Wanita asal Mataram, Nusa Tenggara Barat itu mengungkapkan rasa suka di saat melihat bunga Tabebuya.
“Ya apalagi ini kalau ada angin bunganya jatuh berguguran, asyik banget,” katanya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar