Suntik Diri, Dokter Muda PPDS Anestesi Undip Diduga Akhiri Hidup karena Sering Kena Bully

waktu baca 3 menit
Kamis, 15 Agu 2024 06:34 0 827 Singgih Tri

SEMARANG – Mondes.co.id | Dokter muda Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal yang kini mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) tewas bunuh diri.

Kabar tersebut viral di media sosial pada Rabu, 14 Agustus 2024, usai ada akun yang memposting informasi kejadian yang sesungguhnya melalui kesaksian.

Berdasarkan pantauan Mondes.co.id pada akun X @bambangsuling11, diketahui dokter tersebut mengakhiri hidup dengan cara menyuntikkan obat ke dalam tubuh.

Muncul dugaan bahwa wanita malang itu memilih bunuh diri lantaran sering kena perundungan selama mengikuti PPDS Anestesi Undip.

“Bundir dokter muda RSUD Kardinah Tegal meninggal bundir dengan cara suntikkan obat ke tubuh. Diduga tak kuat menahan bully selama ikut PPDS Anestesi Undip Semarang,” ucap akun tersebut beberapa jam yang lalu.

Akun tersebut pun meminta kepada warganet me-retweet postingannya lantaran muncul indikasi kasus ditutup-tutupi.

Padahal, hasil pemeriksaan ditemukan buku harian korban yang menyebut tak kuat menahan perundungan akhirnya bunuh diri.

“Mohon bantun RT (Re-Tweet)-nya karena ada indikasi kasus ini ditutupi dengan menyebut korban sakit saraf kejepit,” imbuhnya.

Korban tewas di kamar kos yang berada di Jalan Lempongsari, Kota Semarang pada Senin, 12 Agustus 2024. Dari hasil pemeriksaan, korban suntik diri sendiri sehari sebelumnya menggunakan obat bius yang hanya bisa diakses oleh dokter anestesi.

“Korban tewas di kamar kosnya di Jalan Lempongsari Kota Semarang pada Senin 12 Agustus 2024. Dari hasil pemeriksaan, korban suntik diri sendiri sehari sebelumnya menggunakan obat bius yang hanya bisa diakses oleh dokter anestesi atau program dokter spesialis anestesi,” sambung akun @bambangsuling11.

BACA JUGA :  Merokok Saat Berkendara dapat Dikenakan Tilang

Menurut kesaksiannya, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Gajahmungkur Kota Semarang, Kompol Agus Hartono membantah dugaan bunuh diri.

“Update: Kapolsek Gajahmungkur Kota Semarang, Kompol Agus Hartono membantah dugaan bunuh diri. Tapi benarkan korban suntikkan obat anestesi dosis berat ke lengan. Obat itu harusnya disuntikkan lewat infus. Korban suntikkan obat itu agar bisa tidur. Kapolsek benarkan isi buku harian korban,” jelas tweet tersebut menginformasikan kepada netizen.

Atas kejadian tragis itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menghentikan sementara program studi anestesi Undip di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Dr. Kariadi.

Pernyataan itu secara resmi diterbitkan melalui surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pelayanan Kesehatan mengenai hal Pemberhentian program Anestesi Universitas Diponegoro di RSUP Dr. Kariadi bernomor surat TK.02.02/D/44137/2024 pada 14 Agustus 2024.

“Yth. Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi di Semarang. Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro yang ada di RSUP Dr. Kariadi yang menyebabkan terjadinya bunuh diri salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro. Maka disampaikan kepada Saudara untuk menghentikan sementara program studi anestesi di RSUP Dr. Kariadi sampai dengan dilakukannya investigasi,” tulis surat yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, dr. Azhar Jaya.

“Langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran Direksi Rumah Sakit Kariadi dan FK UNDIP. Penghentian program studi sementara tersebut terhitung mulai tanggal surat ini dikeluarkan,” papar pemberitahuan pemberhentian program studi Anestesi Undip.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini