PASANG IKLAN DISINI

Minim Pengembangan, Jarang Ada Investor  Melirik Pariwisata di Pati

waktu baca 3 menit
Jumat, 22 Des 2023 17:53 0 715 Singgih TN

PATI – Mondes.co.id | Dalam mengembangkan sektor pariwisata di suatu daerah, kehadiran investor pengembang menjadi kunci utama untuk mendanai peningkatan daya tarik wisata.

bawaslu trenggalek

Investasi dari para pengembang tidak hanya memberikan dorongan finansial, tetapi juga membawa inovasi dan manajemen yang diperlukan untuk memajukan pariwisata, terutama infrastruktur layanan dan wahana wisata.

Sayangnya, di Kabupaten Pati belum ada investor besar yang masuk untuk membantu mengembangkan sektor pariwisata.

Hal tersebut menjadi hambatan tersendiri yang menjadikan kendala majunya pariwisata di Bumi Mina Tani.

Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, Muhammad Roni mengutarakan jika selama ini pengembangan wisata di Bumi Pesantenan belum begitu pesat.

Hal ini ditengarai tidak adanya investor besar yang melirik sektor pariwisata di Kabupaten Pati.

“Selama ini belum ada investor pengembang besar yang melirik untuk membantu pengembangan pariwisata di Pati. Beberapa pariwisata masih dikelola oleh Pokdarwis (kelompok sadar wisata) setempat,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Jumat, 22 Desember 2023.

Meurutnya, pengembangan yang dilakukan masih minim, karena hanya bergantung pada Pokdarwis, sehingga pembangunan wahana, tempat umum, dan beberapa objek lainnya cukup terbatas.

“Karena memang belum ada pengembang (investor) besar sehingga pengembangan fasilitas masih terbatas saja. Contoh di Desa Pancasila Jrahi, dulu terkenal karena keberagamannya namun karena terbatasnya dana apalagi belum ada investor masuk maka dikelola pengurus lokal, maka sekarang tidak se-booming dulu waktu pertama-tama dibuka,” ucap Roni.

Selain itu, ia menyinggung beberapa objek wisata di pesisir, seperti pantai dan hutan mangrove di Kabupaten Pati yang kurang didukung oleh anggaran dari investor.

Baca Juga:  Kabar Gembira, Karyawan Bakal Terima THR H-7 Sebelum Lebaran

Menurutnya, sektor pariwisata di pesisir masih dikelola oleh kelompok masyarakat setempat dengan bantuan dari dinas terkait.

“Bahkan wisata pesisir seperti pantai dan hutan mangrove juga belum dilirik investor, pengadaaan fasilitasnya masih ditopang oleh dinas terkait, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan, maupun Dinas Lingkungan Hidup dan dinas lainnya,” katanya.

Ia juga merasa prihatin ketika salah satu sektor pariwisata di Kabupaten Pati ada yang tutup lantaran sepi pengunjung, yakni Juwana Water Fantasy (JWF).

Pada masa-masa pandemi Covid-19, menurutnya menjadi penyebab sepinya wisatawan yang membuat tempat tersebut kurang mendapatan dari tiket masuk.

“Adapun pariwisata di Pati yang tutup karena sepi pengunjung, seperti JWF dan lain sebagainya. Malah sekarang JWF jadi rest area,” ungkapnya.

Menurut Roni, faktor yang menyebabkan objek wisata di Kabupaten Pati kurang dilirik karena letaknya yang jauh dari keramaian dan aksesnya yang sulit dilalui.

Terlebih lagi, pariwisata di Kabupaten Pati yang potensial jaraknya jauh dari permukiman penduduk.

Di samping itu, adanya penurunan wisatawan di momen tertentu, membuat sejumlah objek sepi. Hal ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor untuk melakukan proyek pengembangan tempat tersebut.

“Jarak pariwisata di Pati dengan pemukimann maupun area perkotaan yang terbilang jauh menyebabkan kurang dilirik investor dan sepinya pengunjung . Kondisi ini beda dengan Yogyakarta yang meskipun jauh tetapi julukan kota wisata sudah melekat pada mereka, meskipun sarana dan prasarana hampir beda tipis. Dan jarak mereka juga jauh-jauh dari keramaian,” pungkasnya.

Perlu diketahui, hadirnya investor memberikan dampak positif jangka panjang dengan meningkatkan perekonomian lokal dan menciptakan peluang bisnis untuk masyarakat setempat, seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung.

Baca Juga:  Tingkatkan Kualitas Penerangan Jalan Desa, Sejumlah Unit PJUTS Disalurkan di Jatiroto 

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini