PATI – Mondes.co.id | Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati menyebut penurunan harga terjadi pada komoditas telur.
Pada pekan ini, telur di Kabupaten Pati menjadi seharga Rp27 ribu per kilogram.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Kuswantoro mengatakan bahwa penurunan harga terjadi pada komoditas telur.
Hal ini dikarenakan permintaan telur yang sedikit ketika pasokannya melimpah.
“Telur (harga) malah turun disebabkan produk di Pati melimpah, tingkat konsumennya orang-orang yang menggunakan saja tertentu. Kalau tidak ada penyalur ke luar, maka di dalam melimpah,” ungkapnya, Kamis, 27 Maret 2025.
Tepat sepakan yang lalu, 20 Maret 2025, harga telur di Kabupaten Pati masih di angka Rp28 ribu per kilogram.
Namun, setelah itu harga turun Rp1.000 hingga sekarang.
Harga sejak Senin, 24 Maret sampai hari ini masih stabil Rp27.000 per kilogram. Menurutnya, hukum ekonomi berjalan ketika permintaan turun, tepatnya saat stok banyak di dalam kota.
“Kalau bulan lalu Rp28.000, Rp29.000, Rp30.000 per kilogram, ini di angka Rp27.000 sampai Rp28.000 per kilogram. Itu pun angka segitu peternak mengeluh, mungkin bakal mengeluh lagi jika sampai segitu di pasaran,” ujarnya.
Menurutnya, konsumen telur di Bumi Mina Tani hanya pada orang-orang tertentu saja. Lantaran, telur memiliki masa segar yang relatif singkat kurang lebih 10 hari.
“Di Pati permintaan lokal sudah bisa melihat manakala kalau ada musim panen telur, telur melimpah jadinya angka kebutuhan dan produksi sangat timpang. Produksi tinggi, sehingga hukum ekonomi berjalan, barang melimpah harga turun atau sebaliknya,” katanya.
Ia melanjutkan, jika stok telur yang tinggi tidak kunjung diantisipasi, maka harga akan anjlok. Maka solusinya, telur harus terus disupplay agar dikonsumsi.
“Kalau tidak segera diantisipasi, lempar kemana, karena masanya seminggu atau kurang dari 10 hari ya hancur,” tandas Kuswantoro.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar