REMBANG – Mondes.co.id | Stadion Krida Rembang menjadi sasaran pengrusakan oleh orang tak dikenal, diduga imbas pertandingan tanpa penonton antara PSIR Rembang dan Persipur Purwodadi pada Minggu (2/2/2025) sore.
Kejadian ini diduga kuat sebagai buntut kekecewaan suporter terhadap performa tim PSIR Rembang yang terpuruk di dasar klasemen Liga 4 Jawa Tengah.
Kondisi ruang ganti pemain di Stadion Krida Rembang sangat memprihatinkan.
Sejumlah pintu lemari rusak parah, tempat air minum berantakan, dan kursi-kursi terbalik.
Tidak hanya itu, berbagai kertas pamflet bernada protes juga ditempel di dinding-dinding stadion, mulai dari ruang ganti pemain, toilet, hingga tribun VIP.
Suka, penjaga Stadion Krida Rembang, memperkirakan aksi pengrusakan terjadi pada Minggu dini hari setelah pukul 01.00 WIB.
Ia mengaku sempat melihat sekelompok orang di depan stadion sebelum tidur pada pukul 22.00 WIB kala itu.
Beberapa pemain yang tidur di mes stadion juga mendengar suara-suara mencurigakan, namun tidak berani keluar kamar.
“Saya sendiri tidak dengar karena posisinya agak berjauhan dengan ruangan yang dirusak. Kalau melihat kondisinya begini, pelaku sudah pasti lebih dari 1 orang. Tidak ada kamera CCTV, jadi tidak bisa langsung cek,” kata Suka.
Suka menambahkan bahwa selama 25 tahun menjaga Stadion Krida, baru kali ini ia menyaksikan aksi pengrusakan.
“Baru pertama kali mas, jujur saya merasa sangat sedih,” ujarnya.
Manajemen PSIR Rembang sangat prihatin dengan kejadian ini.
Manajer PSIR Rembang, Siswanto, menyayangkan tindakan anarkis tersebut.
Menurutnya, suporter memiliki hak untuk kecewa dan menyampaikan kritik, namun tindakan anarkis tidak dapat dibenarkan.
“Suporter kecewa, silakan, kami terbuka dengan saran dan kritikan. Tapi kalau sudah anarkis, menurut kami sudah melampaui batas. Ini aset daerah, kenapa dirusak,” tegas Siswanto.
Setelah kejadian pengrusakan, panitia pelaksana pertandingan PSIR segera melapor ke Polres Rembang.
Polisi langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendokumentasikan kerusakan.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap pelaku pengrusakan.
Kejadian ini tentu sangat merugikan PSIR Rembang dan masyarakat Rembang.
Selain kerusakan fasilitas, kejadian ini juga mencoreng nama baik sepak bola Rembang.
Manajemen PSIR Rembang berharap kejadian ini tidak terulang lagi dan mengajak semua pihak untuk menjaga bersama aset daerah.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis dan menyerahkan semua permasalahan kepada pihak yang berwenang.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar