PATI – Mondes.co.id | Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati semakin istimewa dengan kehadiran narasumber dari Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Sri Wulan.
Bertempat di Aula PLHUT Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Senin (17/3/2025), ia menyampaikan materi dengan gaya khasnya yang penuh candaan, tetapi tetap sarat makna.
Di hadapan para peserta, Sri Wulan menyoroti pola komunikasi generasi Z (Gen Z) yang menurutnya perlu lebih diperhatikan.
“Saya sedih melihat metode komunikasi gen Z sekarang. Kita harus membatasi pola-pola mereka agar tetap sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan dan keberagamaan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa komunikasi adalah kunci dalam memperkuat moderasi beragama.
Menurutnya, forum seperti pelatihan ini harus dimanfaatkan dengan baik agar peserta bisa memahami dan menyebarkan nilai-nilai moderasi di lingkungan masing-masing.
Suasana semakin hidup dan interaktif ketika Sri Wulan mengajak peserta berdialog langsung.
Ia melemparkan pertanyaan-pertanyaan seputar moderasi beragama dan memberikan reward bagi peserta yang berhasil menjawab.
Candaannya yang khas membuat peserta tetap fokus dan bersemangat hingga akhir sesi.
Pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga ruang refleksi tentang pentingnya komunikasi dalam menjaga keseimbangan kehidupan beragama di tengah tantangan zaman.
Sebagai informasi, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang, menggelar Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama, yang berlangsung selama enam hari, mulai 17 hingga 22 Maret 2025.
Sebanyak 30 peserta, yang terdiri dari pegawai pelaksana Kantor Kemenag Kabupaten Pati, penyuluh agama, dan guru mengikuti pelatihan dengan penuh antusias.
Pada acara pembukaan, Senin (17/3/2025), hadir Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag) TU BDK Semarang, Siti Nur Maunah bersama Widyaiswara dan panitia pelatihan dari BDK Semarang.
Dalam sambutannya, Siti Nur Maunah menyampaikan bahwa Kabupaten Pati menjadi lokasi pertama pelatihan penguatan moderasi beragama di tahun 2025.
“Diharapkan para peserta nantinya dapat menjadi agen moderasi yang aktif di wilayah masing-masing,” ujarnya.
Sementara, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Ahmad Syaiku, secara resmi membuka pelatihan ini. Dalam sambutannya, ia menekankan peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menyukseskan program pemerintah, termasuk penguatan moderasi beragama.
“Pelatihan ini tidak hanya menambah wawasan peserta, tetapi juga harus berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkapnya.
Dirinya turut mengapresiasi peran Kampung Moderasi di Kabupaten Pati, yang menjadi contoh nyata praktik moderasi dalam kehidupan sehari-hari.
Secara teknis, Humas Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Athi’ Mufida memaparkan Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama merupakan program kolaborasi antara Kemenag dengan BDK Semarang. Program yang berlangsung di Kabupaten Pati akan sebanyak lima kali pelatihan.
“Program pelatihan Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama dari Kemenag, BDK diutus berkolaborasi dengan narasumber dari Komisi VIII DPR RI yang mengurus keagamaan, haji, pendidikan dan lain-lain termasuk moderasi beragama. Sebanyak lima kali pelatihan berlangsung di Pati yang perdana,” jelasnya.
Diharapkan, setelah pelatihan ini, para peserta dapat menjadi motor penggerak moderasi beragama di Kabupaten Pati, serta membawa manfaat bagi lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar