Sopir Rembang Sulit Dapat Solar, Pertamina Pastikan Stok Aman

waktu baca 3 menit
Senin, 10 Nov 2025 14:42 0 54 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Persoalan sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar bersubsidi, kembali mencuat di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

DBHCHT TRENGGALEK

Keluhan datang dari para sopir truk angkutan barang yang mengaku harus berjuang keras di tengah antrean panjang dan aturan yang dinilai mempersulit.

Padahal, mereka sudah mematuhi regulasi pemerintah.

​Salah satu yang bersuara adalah Arif, seorang sopir dump truk dan warga Desa Maguan, Kecamatan Kaliori, Rembang.

Arif mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekan seprofesinya merasa dipersulit saat ingin mengisi solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

​”Kami suruh bawa barcode dan harus antre panjang. Giliran sudah sampai, malah petugas bilang solar habis,” terang Arif dengan nada kecewa.

​Ia menegaskan bahwa sebagai sopir truk roda enam atau lebih yang merupakan angkutan barang, mereka sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan regulasi yang berlaku, termasuk batasan maksimal pengisian harian.

​”Kami sudah penuhi peraturan Sesuai Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) No. 04/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2020 dan diperkuat oleh regulasi terbaru yang berlaku, isi solar truk roda enam atau lebih (angkutan barang/umum), maksimal 200 liter per hari. Sudah antre panjang, tiba giliran petugas bilang solar habis,” jelas Arif.

​Menurut Arif, ketika ia berhasil mendapatkan solar, jumlah yang didapat hanya senilai Rp200 ribu.

Total ini dinilai jauh dari cukup untuk menunjang aktivitas kerja sehari-hari.

​”Ketika dapat solar untuk armada dump truk, kami cuma Rp200 ribu, untuk kerja sehari saja tidak nyampai, padahal armada kami seharusnya per hari secara aturan Maksimal mendapat 200 liter,” ungkapnya, menyoroti perbedaan signifikan antara jatah yang seharusnya dan realisasi di lapangan.

BACA JUGA :  Pelaku Ekonomi Kreatif Pati Sambut Gembira Program Kolaborasi dengan Menteri Ekraf

Kesulitan ini tentu saja berdampak langsung pada kelancaran operasional dan penghasilan para sopir.

​Tanggapan Pertamina

​Menanggapi keluhan yang terjadi di lapangan, pihak Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah & DIY memberikan klarifikasi.

​Taufik Kurniawan, Manajer Komunikasi Relasi Dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah & DIY, memastikan bahwa secara keseluruhan stok solar di wilayah Kabupaten Rembang berada dalam kondisi aman.

• ​Jumlah SPBU: Total terdapat 21 SPBU di Kabupaten Rembang yang menyediakan solar subsidi.
• ​Ketersediaan Stok: Total stok yang tersedia mencapai 327 kilo liter, jumlah yang diklaim setara dengan 1,4 kali lipat konsumsi harian normal.

​Taufik menjelaskan bahwa antrean panjang yang terjadi di beberapa SPBU belakangan ini lebih disebabkan oleh peningkatan permintaan solar yang cukup signifikan.

​”Antrean yang sempat terjadi di beberapa SPBU, lebih disebabkan oleh peningkatan permintaan solar yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Mulai dari proyek infrastruktur, kegiatan pertanian, serta nelayan,” terangnya dalam keterangan tertulis yang di terima media baru-baru ini.

Imbauan Pertamina

​Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus memantau kondisi penyaluran di seluruh SPBU.

Mereka juga akan berkoordinasi secara intensif dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan aparat penegak hukum guna memastikan penyaluran solar subsidi tepat sasaran dan sesuai ketentuan yang berlaku.

​Menutup pernyataannya, Taufik mengimbau masyarakat, termasuk para sopir dan pemilik angkutan untuk menggunakan BBM sesuai peruntukannya dan ​tidak melakukan penimbunan.

​Imbauan ini disampaikan untuk menjaga stabilitas stok di SPBU dan memastikan pelayanan kepada semua konsumen dapat berjalan dengan lancar.

​Keluhan dari sopir dump truk seperti Arif di Rembang ini menjadi cermin dari tantangan distribusi dan pengawasan BBM subsidi di daerah, di mana penerapan aturan di lapangan terkadang tidak sejalan dengan kebutuhan riil para pekerja angkutan.

BACA JUGA :  KDAB hingga Visudhi Upasaka dan Upasika Diharap Tingkatkan Keyakinan Umat Buddha

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini