PATI – Mondes.co.id | Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI) melalui Dewan Pimpinan Pusat menggelar kegiatan Dialog Apresiasi dan Koordinasi bertema: “Menjadikan Pelaku Usaha Perikanan sebagai Subjek Aktif Transformasi Kelautan dan Perikanan”.
Kegiatan yang diselenggarakan di Kampoeng Air Resto, Juwana ini dilakukan dalam rangka memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor,
Para pemilik kapal, nahkoda, perwakilan koperasi, serta para pemangku kepentingan lainnya turut hadir dalam acara akbar tersebut.
Acara ini merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen pemerintah atas terbentuknya Forum Koordinasi Pemangku Kepentingan Sektor Kelautan dan Perikanan, serta kesepakatan bersama antar aparat penegak hukum di laut.
Hadi Sutrisno selaku ketua SNI memaparkan, dalam dialog tersebut SNI menekankan pentingnya menjadikan pelaku usaha perikanan, khususnya nelayan tradisional bukan hanya sebagai objek kebijakan, tetapi sebagai subjek aktif dalam proses transformasi sektor kelautan dan perikanan nasional.
“Kami menekankan nelayan tradisional bukan hanya sebagai objek kebijakan melainkan sebagai subjek aktif dalam proses transformasi sektor kelautan dan perikanan nasional,” ujarnya, Minggu (1/6/2025).
Ia juga membeberkan beberapa poin penting yang dibahas dan disosialisasikan dalam forum tersebut antara lain penegakan hukum laut yang adil, edukatif, dan proporsional.
Selain itu, ia juga membahas terkait penerapan asas ultimum remedium terhadap pelanggaran administratif, Pencegahan praktik pemeriksaan kapal yang berulang oleh aparat hukum, Penyederhanaan dokumen wajib di atas kapal (SIPI, SLO, SPB, Surat Ukur, Pas Besar, SKKP, dan SKAT, serta peran aktif nelayan dalam reformasi tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan.
Hadi berharap, dengan adanya pembahasan tersebut, nantinya akan tercipta komitmen antara pelaku industri perikanan dan pemerintah untuk pengelolaan kelautan dan perikanan.
“SNI menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan kelautan dan perikanan yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan. Harapannya, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat posisi nelayan tradisional sebagai garda terdepan pembangunan sektor maritim Indonesia,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar