JEPARA – Mondes.co.id | Sebanyak sepuluh siswa terbaik tingkat SMA/MA dan SMK beradu gagasan mengenai karya tulis ilmiah cagar budaya di Kabupaten Jepara.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Museum R.A Kartini Jepara, Rabu (30/4/2025).
Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Jepara Agus Wibowo mengatakan, lomba karya tulis ini mengangkat tema pemanfaatan cagar budaya untuk identitas Jepara.
Kegiatan ini menggunakan Dana Alokasi (DAK) Non fisik museum dan taman budaya tahun 2025.
Dikatakan, dari puluhan karya tulis yang masuk, terpilih sepuluh karya terbaik.
Selanjutnya dilakukan penilaian di hadapan tiga tim dewan juri, yaitu Hadi Priyanto (penulis dan budayawan), Syaikunal Ashar (Akademisi), Karmani (MGMP Sejarah).
“Sepuluh siswa ini sudah menjadi juara karena masuk finalis dari karya lainnya. Dari sepuluh karya tersebut diambil tiga terbaik,” kata dia.
“Saat ini di Jepara terdapat 40 Cagar budaya dan 490 Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan yang perlu dilestarikan,” tambahnya.
Dikatakan Agus, tugas generasi muda saat ini adalah untuk nguri-nguri atau melestarikan CB maupun ODCB yang ada di Kabupaten Jepara.
“Saya berharap anak-anak bisa lebih mengenal bagar budaya maupun obyek yang diduga sebagai cagar budaya yang ada di Kota Ukir,” kata dia.
Dikatakan Agus, tantangan pemanfaatan cagar budaya yang dihadapi saat ini, yaitu adanya ancaman kerusakan dan kemusnahan, kurangnya kesadaran masyarakat, dan pengelolaan yang kurang tepat.
“Ini yang perlu diperhatikan. Tidak hanya dari pemerintah, tapi seluruh komponen masyarakat,” kata dia.
Dewan Juri Hadi Priyanto mengatakan, karya-karya siswa mengenai cagar budaya ini ternyata cukup bagus dan menginspiratif.
“Saya bersyukur anak-anak ikut ambil bagian dalam pelestarian cagar budaya, ” kata Hadi.
Berbagai karya finalis, mulai pengembangan jejak kolonil eks Puskesmas Pecangaan, Benteng VOC, Benteng Portugis, Museum R.A Kartini, hingga gagasan game mengenai cagar budaya.
Berangkat dari keresahan kurangnya ketertarikan remaja terhadap cagar budaya lokal, membuat Ahmad Febriansyah siswa SMA N 1 Donorojo terpanggil membuat edukasi digital cagar budaya.
Dengan diberikan judul Eksplorasi Situs Web Jepara in Culture sebagai Inovasi Edukasi Digital Cagar Budaya bagi Remaja Jepara, mampu memenangi kompetisi lomba karya tulis ilmiah Cagar Budaya yang diselenggarakan Museum R.A Kartini, Rabu (30/4/2025).
“Alhamdulilah tidak menyangka karya saya bisa menjadi juara,” ungkap Ahmadiyah Febriansyah.
Hasil eksplorasinya ini menunjukkan bahwa situs ini memuat beragam firur edukatif seperti artikel budaya, infografik sejarah, serta permainan interaktif yang disesuaikan dengan karakter digital native.
Inovasi ini, tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun rasa memiliki dan kebanggaan terhadap identitas budaya lokal.
Sementara untuk juara kedua diraih Evadatul Hikmah (SMA N 1 Mayong), yang mengangkat Eksplorasi Fort Jepara XVI Berbasis Geo Haritage Walk And Run: Gerakan Partisipatif Masyarakat Dalam Menghidupkan Cagar Budaya Sebagai Penguatan Identitas Lokal.
Hasil penelitian ini, untuk menghidupkan kembali cagar budaya, khususnya Benteng Fort Jepara.
Sementara juara ketiga diraih Ana Hidayah Lestari (SMA N 1 Donorojo), yang mengangkat tentang strategi pengenalan budaya lokal melalui logo ikonik Benteng Portugis dan pemanfaatannya untuk produk kreatif Jepara.
Solusi inovatif yang ditawarkan adalah penciptaan logo ikonik Benteng Portugis yang merepresentasikan nilai sejarah dan budaya lokal.
“Lebih dari sekedar Identitas, logo ini membuka peluang bagi UMKM untuk berinovasi, memperluas pasar, dan meningkatkan daya saing,” kata dia.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar