PATI – Mondes.co.id | Terdapat subsektor unggulan yang menggerakkan ekonomi kreatif di lingkup masyarakat Kabupaten Pati.
Di antaranya ketoprak sebagai subsektor seni pertunjukan, batik sebagai subsektor kriya, dan bandeng sebagai subsektor kuliner.
Menurut Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, Muhammad Roni, seni pertunjukan menjadi subsektor unggulan yang baru saja melalui tahap uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif (PMK3I).
Uji tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 13 September 2024 yang lalu.
“Untuk seni-seni pertunjukan disepakati untuk menjadi subsektor unggulan, unggulan dari ekonomi kreatif yang berada di Kabupaten Pati,” ujarnya, Sabtu (19/10/2024).
Ia memaparkan, ketiga subsektor sangat berpotensi untuk dikembangkan. Ia menyebut ada subsektor kuliner pada makanan khas Kabupaten Pati yaitu Bandeng Juwana.
Kemudian, ada pun subsektor seni kriya yaitu batik khas Kabupaten Pati yang sangat beranekaragam, di antaranya Batik Bakaran, Batik Pesantenan, Batik Jatiwarno, dan Batik Sani.
Lalu, subsektor seni pertunjukan ketoprak menjadi kesenian lokal Bumi Mina Tani yang kerap dinikmati oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia.
“Tiga subsektor itu di antaranya itu ada Bandeng Juwana, terus nanti ke Ketoprak Siswo Budoyo, terus ada Batik Jatiwarno, Batik Sani, dan lain-lain. Terus ada di daerah Gunungwungkal kopi, terus ada Kopi Jolong, terus ada sanggar pandu,” ucapnya menyebutkan beberapa subsektor yang dimiliki Kabupaten Pati.
Sekarang ini sudah ada 17 subsektor di Pati yang diuji oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Menurut Roni, adanya penetapan seni pertunjukkan sebagai subsektor unggulan merupakan salah satu langkah awal untuk menuju Kota Kreatif di tahun 2025.
“Dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang berada di Pati ini kita mengerucut jadi tiga, satu yang diangkat jadi subsektor unggulan, yaitu seni pertunjukkan,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar