Sejumlah Titik Terendam Banjir, Ini Penjelasan Kalaksa BPBD Trenggalek

waktu baca 2 menit
Selasa, 20 Mei 2025 13:02 0 259 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Tak hanya longsor, bencana alam yang melanda di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur juga berupa banjir besar yang sempat menggenangi empat kecamatan.

Adapun empat kecamatan itu yakni Kecamatan Trenggalek, Karangan, Pogalan, dan Gandusari.

Ketinggian air bervariasi, antara 50 sentimeter hingga 1,5 meter yang mengakibatkan aktivitas warga terganggu.

Di wilayah Kecamatan Pogalan sendiri, aliran air menggenangi sejumlah desa dan akses lalu lintas.

Setidaknya, ada beberapa titik jalan nasional dan jalan kabupaten sempat terendam banjir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono kepada Mondes.co.id, mengatakan jika sejumlah jalan yang ada di Trenggalek terendam air.

Sehingga, para pengguna jalan terpaksa mengambil jalur alternatif ataupun menunda perjalanan.

“Beberapa titik terendam banjir, di antaranya ruas jalan Nasional Trenggalek-Tulungagung, tepatnya Desa Bendorejo dan jalan kabupaten ruas Ngampon-Bendorejo. Mengakibatkan kemacetan,” sebut Triadi, Selasa (20/5/2025).

Selain itu, di daerah Kecamatan Pogalan, lanjut dia, beberapa lingkungan warga di Desa Ngulankulon, Gembleb, Ngadirenggo, Ngetal, Kedunglurah, dan Wonocoyo tak luput diterjang banjir.

Saat ini, evakuasi terus dilakukan, termasuk bagi orang tua, harta benda, serta hewan ternak.

“Untuk kondisi ketinggian air, sudah mulai berkurang. Semalam menjelang pagi tadi air ada yang mencapai leher orang dewasa. Petugas dari stakeholder terkait terus berupaya melakukan evakuasi, sekaligus mengirimkan bantuan makanan bagi warga terdampak,” kata Kalaksa BPBD Trenggalek lagi.

Termasuk, sambungnya, pihak Kepolisian yang membuat rekayasa lalu lintas guna mengurai penumpukan kendaraan.

BACA JUGA :  Kompak, TNI-Polri dan Warga Kerja Bakti Bersihkan Sisa Kebakaran Rumah

Pasalnya, jalur-jalur yang biasa ramai digunakan pengendara menjadi rentan terjadi kemacetan panjang akibat genangan air.

“Jalur seputar kota dan penghubung antar wilayah dilakukan rekayasa oleh rekan-rekan Polri untuk mengurai kemacetan dan menghindari lumpuhnya arus lalu lintas,” imbuhnya.

Tak lupa, mantan Kepala SatpolPPK Trenggalek tersebut mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar lebih hati-hati dan waspada, khususnya saat musim hujan ekstrem.

Hal ini lantaran Bumi Menaksopal punya tingkat kerentanan terhadap bencana alam. Itu dilakukan untuk meminimalisir adanya korban jiwa.

“Pemerintah mengimbau kepada seluruh warga untuk tetap waspada dan lebih berhati-hati saat musim hujan ekstrem seperti ini. Yang berada di lingkungan rawan agar segera mengungsi jika melihat tanda-tanda bahaya,” imbau Triadi.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini