JEPARA – Mondes.co.id | Terungkap bahwa banyaknya kasus perceraian di Jepara ditengarai faktor ketimpangan ekonomi antara suami dan istri.
Hal ini diungkapkan Sekda Jepara Edy Sujatmiko saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-25 di Pendapa Kartini, kemarin.
Diungkapkan Edy, kasus perceraian di Kabupaten Jepara yang cukup tinggi yakni 200 kasus per bulan dan mencapai 2 ribu kasus per tahun.
“Kebanyakan perceraian di Jepara ditengarai akibat ketimpangan ekonomi suami istri,” kata Edy.
Namun, dirinya berharap kasus perceraian tidak terjadi di antara para anggota DWP.
Ia meminta untuk senantiasa bersyukur, sebab menjadi Pegawai Negeri Sipil memerlukan proses yang berat.
“Terima kasih para ibu yang senantiasa mendampingi suaminya sekian tahun lamanya. Jangan bosan untuk mendampingi dan mengingatkan suami agar tidak berlaku buruk dan tidak bermasalah,” pungkasnya
Edy menambahkan motivasi bagi para istri ASN yang terwadahi Dharma Wanita ini sangat penting dalam meningkatkan kinerja para suami.
Dirinya menambahkan agar keharmonisan keluarga senantiasa terjaga, sehingga tidak mengganggu konsentrasi dalam bekerja.
“Harus bisa saling mengingatkan. Pak Pj Bupati juga berpesan agar Dharma Wanita juga bertransformasi dan melek teknologi,” ujarnya.
Sekda Jepara menjelaskan bahwa para anggota Dharma Wanita dapat memanfaatkan teknologi seperti marketplace untuk jual beli barang.
Media sosial seperti TikTok, menurut Edy juga memberikan dampak positif, seperti bertambahnya informasi sekaligus menjadi media komunikasi antar pengguna.
Lebih lanjut, Edy berharap agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi dalam keluarga.
Dirinya mengharapkan agar para istri yang memiliki pemasukan ekonomi lebih tinggi, tidak menggantikan peran suami sebagai kepala rumah tangga.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar