PATI – Mondes.co.id | Minimnya tenaga guru pendidik yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di tingkat sekolah dasar (SD). Menjadi sorotan Muntamah, selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.
Ia mengungkapkan, jika tak jarang ditemui ada SD yang hanya memiliki 2 guru ASN didalamnya dan selebihnya adalah tenaga honorer.
“Kebanyakan yang saya temui, misalkan di sekolah dasar, ini biasanya cuma ada 2 guru ASN dan yang lainnya honorer,” ujar Muntamah, Senin, 17 Juli 2023.
Dengan hanya ada guru 2 ASN di SD, hal tersebut dirasanya sangat tidak efisien. Karena banyak guru honorer yang harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran.
“Bahkan tidak jarang ada yang satu tenaga pendidik mengajarkan lebih dari 2 mata pelajaran, ini sangat tidak efisien,” tegasnya.
Menurutnya, minimal dalam satu sekolah harus ada 8 ASN yang mengajar disana, sehingga aktivitas belajar mengajar jadi lebih maksimal.
Selain itu, beban dari guru Honorer juga semakin berkuran. Yang mana hal tersebut juga akan berpengaruh kepada metode penyampain pelajaran kepada siswa.
“Kalau menurut saya, minimal di sekolah dasar itu harus ada 8 tenaga pendidik dari ASN atau PPPK, sehingga aktivitas belajar mengajar lebih maksimal. Tapi kenyataannya jumlah tenaga pendidik di Pati memang sangat kurang, ini harus benar-benar diperhatikan secara serius,” tutupnya. (ADV/Vin)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar