JEPARA – Mondes.co.id | Upaya memberdayakan potensi yang ada di desa, pemerintah Desa Mantingan Kecamatan Tahunan menyulap sawah bengkok menjadi tempat wisata lokal.
Kehadiran sawah bengkok ini, cukup menarik perhatian masyarakat, lantaran bisa menjadi wisata alternatif yang ada di Desa Mantingan.
Menawarkan suasana pedesaan yang asri, membuat para pengunjung betah berlama-lama berada di wisata sawah bengkok ini.
Oleh masyarakat, wisata ini diberi nama “Wisata Sawah Bengkok” yang telah diresmikan langsung Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta, pada Minggu (25/8/2024).
“Alhamdulilah kemarin sudah mulai kita buka. Wisata sawah bengkok semoga bisa ramai,” ujar Petinggi Desa Mantingan, Mohammad Syafi’i, Senin (26/8/2024).
Petinggi menghaturkan terima kasih kepada jajaran Pemkab Jepara dan Pemdes Mantingan, serta warga yang telah ikut berpartisipasi dalam menyukseskan pembukaan objek wisata sawah bengkok.
Dikatakannya juga, ke depan pihaknya siap berinovasi dan mengembangkan objek wisata tersebut agar lebih dikenal masyarakat luas.
Dalam acara peresmian objek wisata tersebut, diramaikan juga dengan lomba memancing yang dilaksanakan di sungai yang terletak di kawasan objek wisata tersebut.
“Ini merupakan inovasi yang bagus dan luar biasa, ke depan mohon dikembangkan dan ditingkatkan, karena ini adalah bentuk pemanfaatan potensi lokal desa,” ujar kata Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Ia sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Desa Mantingan yang telah berinovasi dengan memanfaatkan lahan persawahan milik desa menjadi sebuah objek wisata.
Lebih lanjut, ia meminta objek wisata ini dikelola secara profesional dan mendorong untuk menawarkan atraksi ataupun kuliner khas di wisata tersebut.
“Saya mengajak warga Mantingan, Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan), dan semua pihak untuk ikut mempromosikan,” ujarnya.
Dirinya menyebut, dengan promosi yang tepat dan berkelanjutan, wisata lokal “Sawah Bengkok” akan makin dikenal dan menjadi salah satu destinasi wisata lokal yang menawarkan keunikan tersendiri.
Dirinya juga berpesan, yang terpenting kebersihannya harus selalu dijaga.
“Langkah-langkah tersebut tentu berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes), dan bisa digunakan untuk pembangunan desa, serta meningkatkan kesejahteraan warga,” tuturnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar