Sang Juru Kunci Makam Pangeran Santiyoga, Menjaga Amanah Sejarah di Rembang

waktu baca 3 menit
Sabtu, 31 Mei 2025 11:34 0 209 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, sebuah peran mengemban tanggung jawab besar sebagai juru kunci makam, masih tetap lestari.

Salah satunya ialah juru kunci makam Di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Sosok M. Nurul Anwar, yang lebih akrab disapa Mbah Jambul, telah didapuk sebagai juru kunci situs makam Pangeran Santiyoga atau Kyai Ageng Gada dan Ki Ageng Kiringan.

Saat ditemui, lelaki paruh baya berusia 59 tahun ini tampak setia berada di kompleks situs makam yang terletak di Dukuh Kiringan, Desa Punjulharjo.

Lingkungan sekitar lebih fasih menyebutnya makam Pangeran Santiyoga atau Ki Ageng Gada.

Uniknya, keberadaan situs makam ini tidak identik dengan kesan seram. Rumah-rumah penduduk berdiri berdekatan, bahkan ada yang hanya berbatas tembok, dan lokasinya pun tak jauh dari jalan besar.

Mbah Jambul, sebagai pemegang kunci situs makam, selalu siap menyambut tamu atau para musafir pemerhati sejarah yang datang untuk berziarah.

Mereka yang datang seringkali memiliki keterikatan tinggi dengan leluhurnya, menghabiskan waktu relatif lama untuk berdoa di makam.

“Jadi juru kunci tanggung jawabnya besar. Merasa terbebani, tidak. Dikatakan ada kebanggaan, bisa juga karena telah dipercaya. Sehingga, harus semaksimal mungkin menjaga amanah Pangeran Santiyoga,” papar warga RT 01 RW 04 itu.

Meski demikian, Mbah Jambul menuturkan bahwa ia lebih nyaman disebut sebagai pengurus makam Pangeran Santiyoga dan Penambahan Ki Ageng Kiringan, daripada juru kunci.

BACA JUGA :  Penyusutan Air Waduk Gembong, Rezeki Tersendiri bagi Para Pedagang

Namun, baginya, apapun namanya, yang terpenting adalah tanggung jawab.

Peran dan Tanggung Jawab Sehari-hari

Selain sebagai pemegang kunci, Mbah Jambul juga bertanggung jawab penuh atas perawatan dan kebersihan kompleks makam.

Tugas-tugasnya meliputi menyapu, mengepel, membersihkan rumput, dan menjaga kerapian area makam secara keseluruhan.

Dedikasinya memastikan situs ini tetap terjaga keaslian dan kesuciannya.

Jejak Sejarah Pangeran Santiyoga

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pangeran Santiyoga di zamannya dikenal sebagai seorang Dhang Puhawang, atau ahli pelayaran kapal-kapal di Lasem.

Lebih dari itu, beliau juga merupakan tokoh penting yang mengepalai para jawara Pathol dari Gada hingga Sarang.

Peranannya sangat vital dalam menyeleksi taruna pasukan militer, salah satunya melalui metode Gulat Pathol.

Siapa pun yang memenangkan pertarungan gulat ini, berhak masuk dinas kemiliteran di Lasem.

Pangeran Santiyoga lahir pada tahun 1462 Masehi, merupakan putra ke-7 dari 10 bersaudara, buah hati dari Mpu Santi Badra atau Tumenggung Wilwatikta (Adipati Tuban) dan Dewi Sukati.

Beliau diperkirakan wafat pada tahun 1539 Masehi dan dimakamkan di Dukuh Kiringan, Desa Punjulharjo, Rembang.

Kehadiran Mbah Jambul sebagai pengurus makam ini menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, memastikan kisah dan warisan Pangeran Santiyoga tetap terawat dan dikenang oleh generasi mendatang.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini