Rumini Peraih Kartini Awards Bangga Karyanya Dikoleksi Wakil Menteri HAM RI

waktu baca 3 menit
Jumat, 13 Jun 2025 13:50 0 98 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Rumini, tukang ukir perempuan asal Desa Senenan, peraih Kartini Awards tahun 2025 kategori pelestari ukir merasa bangga.

Sebab, hasil karya ukir motif Lada Hitam miliknya, dikoleksi oleh Wakil Menteri Hak Asasi Manusia RI, Mugiyanto.

Rumini yang pada tahun 2024 meraih juara I  Lomba Ukir Kategori Perempuan, mengaku sama sekali tak pernah menyangka ukiran lada hitam karyanya akan menjadi hiasan di ruang Wakil Menteri Hak Asasi Manusia RI, Mugiyanto.

Menurut Rumini, saat membeli ukiran berukuran 1,2 m x 60 cm pada pertengahan Mei lalu, Khamsan, tetangganya yang tinggal di Sukodono hanya mengatakan ukiran tersebut untuk hiasan kantor kementerian di Jakarta.

Khamsan sendiri adalah pengusaha mebel ukir dan juga teman sekolah SMA Wamen HAM RI, Mugiyanto.

Ia mengaku baru mengetahui jika ukiran tersebut dibeli oleh Wakil Menteri HAM RI, Jumat (13/6/2025) pagi dari Ketua Yayasan Pelestari Ukir Jepara yang mendapatkan informasi dari Kus Haryadi, pembina Yayasan Peluk Jepara yang juga tetangga dan teman sekolah Mugiyanto.

Kus Haryadi juga mengirimkan foto ukiran Rumini yang terpajang di ruangan Wamen HAM RI.

“Alhamdulilah, ukiran saya ada di ruang Bapak Wakil Menteri HAM. Sebagai seorang tukang ukir saya tentu bangga, bahagia, dan terharu,” ujar Rumini yang akhir Mei lalu juga mendapatkan penghargaan Kartini Awards untuk Kategori Perempuan Pelestari Ukir.

Sebelumnya, pada tahun 2022, Rumini juga berhasil menyabet Juara II Lomba Ukir Kategori Perempuan Tingkat Kabupaten Jepara.

BACA JUGA :  Pemkab Rembang Antisipasi Defisit APBD 2025

Ukiran Lada Hitam itu menurut Rumini adalah ukiran yang digunakan untuk demo ukir para juara saat diselenggarakan pameran ukiran oleh Yayasan Pelestari Ukir Jepara dalam rangka Hari Pendidikan Nasional di Alun-alun Jepara pada 2-3 Mei 2025.

“Saya kerjakan ukiran itu 2 minggu, masih dengan menyelesaikan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga,” terangnya.

Menurut Rumini, sebagai seorang pengukir perempuan, ia memang sangat menyukai motif lada hitam yang merupakan rempah paling tua dan bernilai tinggi.

“Karena itu lada hitam disebut sebagai raja rempah. Selain banyak digunakan sebagai bumbu karena baunya yang sangat tajam, lada juga digunakan untuk pengawet daging, obat, dan bahkan minyak untuk parfum. Semua terkait dengan perempuan,” tuturnya.

Karena dedikasinya dalam melestarikan seni ukir, Rumini bersama beberapa perajin perempuan lainnya juga mendapatkan tugas dari Ketua Yayasan Pelestari Ukir Jepara untuk membentuk paguyuban tukang ukir perempuan R.A. Kartini Jepara.

“Rencananya pembentukan paguyuban ini akan dideklarasikan bersamaan dengan Peringatan Hari Ukir Nasional dan Lomba Ukir pada tanggal 30 Agustus 2025,” ujar Rumini.

Sementara Kus Haryadi mengungkapkan, Wamen HAM RI juga ingin memiliki relief Jepara.

“Mas Mugi saat sekolah SMA memang sudah sangat dekat dengan seni ukir. Sebab, sehabis sekolah ia juga nyambi menjadi tukang ukir,” terangnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini