JEPARA – Mondes.co.id | Meskipun sudah jarang menampakkan diri, bukan berarti hiburan layar tancap dilupakan begitu saja.
Perkembangan teknologi, membuat layar tancap perlahan kehilangan pesonanya.
Menghidupkan kembali hiburan masyarakat zaman dulu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara menggelar layar tancap, pada Minggu (28/4/2024) di Alun-alun Jepara. Kali ini yang diputar adalah film Kartini.
“Senang bisa melihat layar tancap di alun-alun. Ini seperti bernostalgia belasan tahun lalu,” ungkap Ahmad Saiful, warga Jepara.
Memang sudah tidak ada peoyektor khas layar tancap di lokasi tersebut, panitia memanfaatkan proyektor modern untuk menciptakan suasana layar tancap.
Namun, suasana yang diciptakan, kembali membuat warga mengenang masa lalu, saat layar tancap masih menjadi pilihan utama hiburan warga.
Hampir seluruh alun-alun dipadati penonton dari berbagai usia. Lebih menarik, karena nonton bareng ini dibuka dengan pentas musik dan tari tradisional.
Suasana seketika tenang saat film mulai diputar. Hanya ada suara dialog para aktor drama, yang terkadang diselingi dengan musik yang melatari.
Alur kisah nyata perjuangan RA Kartini dalam sebuah film, mampu menjadi magnet ketertarikan para penonton. Kontribusinya yang besar dalam memperjuangkan kesetaraan gender wanita dan pendidikan.
“Kartini berjuang sepanjang hidupnya untuk memperjuangkan kesetaraan hak bagi semua orang, dan hak pendidikan bagi semua orang, terutama untuk perempuan,” kata Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Film berdurasi hampir dua jam itu selesai. Tayangan bergenre drama keluarga biografi tersebut berhasil membius ribuan orang yang datang.
“Kita patut meneladani sikap positif yang dimiliki Ibu Kartini,” ujarnya.
Kejayaan layar tancap ini berada di era 1977 hingga 1992. Setelah itu, perlahan mengalami kemunduran seiring perkembangan teknologi. Namun demikian, hiburan rakyat ini selalu dinantikan oleh masyarakat.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar