PATI – Mondes.co.id | Bulan Ramadan membawa berkah tersendiri bagi para pedagang di sepanjang jalan Kuniran-Batangan, Kabupaten Pati.
Memasuki hari ke-13 Ramadan, kawasan ini masih ramai diserbu pembeli, seolah-olah durian runtuh menghampiri mereka.
Para pedagang merasakan lonjakan omzet yang signifikan dibandingkan hari-hari biasa.
Anik, salah seorang pedagang kelontong, mengungkapkan rasa syukurnya atas peningkatan penjualan yang mencapai tiga kali lipat.
“Alhamdulillah, Ramadan ini pembeli lebih banyak, Mas, daripada hari-hari biasa. Sejak jam 2 siang sudah banyak pesanan untuk berbuka,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Lonjakan pembeli ini membuat Anik kewalahan melayani permintaan pelanggan.
Berbagai kebutuhan berbuka seperti lontong sayur, lontong pecel laris manis diborong pembeli.
Tak hanya itu, aneka camilan dan minuman untuk berbuka puasa juga menjadi incaran.
Berkah Ramadan juga dirasakan oleh Reza, seorang penjual es buah.
Ia mengaku bahwa penjualan es buahnya selalu ludes diserbu pembeli.
“Kami jualan es cuma bulan Ramadan saja, Mas. Alhamdulillah, jualan kami selalu habis diserbu pembeli, bahkan sampai besoknya kami tambahin tetap ludes dagangan kami,” tuturnya.
Reza menambahkan, ia sengaja menambah stok bahan baku es buah untuk mengantisipasi lonjakan pembeli.
Berbagai varian es buah, seperti es buah campur, es buah kelapa muda, dan es buah blewah, menjadi favorit pelanggan.
Ramainya pembeli di sepanjang jalan Kuniran-Batangan ini tak hanya menguntungkan pedagang kelontong dan es buah.
Para pedagang makanan siap saji, seperti penjual takjil, gorengan, dan lauk-pauk, juga kebanjiran rezeki.
Salah seorang penjual takjil, Sumi, mengaku bahwa dagangannya selalu habis terjual sebelum waktu berbuka puasa.
“Alhamdulillah, setiap hari dagangan saya selalu habis, Mas. Pembeli pada datang dari berbagai daerah,” katanya.
Lonjakan pembeli ini tak lepas dari tradisi masyarakat Pati yang gemar berburu takjil dan makanan untuk berbuka puasa.
Selain itu, lokasi jalan Kuniran-Batangan yang strategis, menghubungkan beberapa desa dan kecamatan, juga menjadi faktor pendukung ramainya aktivitas perdagangan di kawasan ini.
Peningkatan aktivitas perdagangan ini memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Para pedagang dapat meningkatkan pendapatan mereka, sementara masyarakat dapat memenuhi kebutuhan Ramadan dengan mudah.
Namun, di balik berkah Ramadan ini, para pedagang juga menghadapi tantangan tersendiri, seperti kenaikan harga bahan baku dan persaingan yang ketat.
Mereka berharap, pemerintah dapat membantu mengatasi tantangan ini agar dapat terus berjualan dengan lancar.
Editor; Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar