dirgahayu ri 80

Ramuan Organik Antisipasi Serangan Wereng, Langkah Petani Pati Ini Jitu

waktu baca 2 menit
Selasa, 28 Jan 2025 12:18 0 315 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Musim penghujan menjadi masa paling tepat bagi para petani untuk menanam padi, terutama bagi petani di areal lahan tadah hujan.

Pasalnya, petani yang memiliki areal lahan tadah hujan mengandalkan pengairan melalui anugerah air yang tiba dari langit, seperti halnya petani dari Kabupaten Pati.

Namun, di tengah suburnya padi mereka, nampaknya membawa pula serangan hama yang semakin masif.

Kedatangan wereng seringkali menjadi momok bagi petani padi, karena wereng merusak tanaman padi mulai dari batang, daun, hingga biji padi.

Kendati demikian, para petani mengandalkan obat pestisida untuk membasmi wereng supaya tanaman padinya tetap aman dari invasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Banyak dari mereka yang menggunakan obat insektisida sintetis untuk mengusir hama wereng, sebagaimana dilakukan oleh sebagian besar petani di wilayah Kecamatan Winong.

“Masa-masa seperti ini, banyak teman-teman petani yang tanamannya diserang hama wereng. Mereka akhirnya pada menggunakan pestisida,” ucap pria bernama Suwardi saat dihubungi Mondes.co.id, Senin, 27 Januari 2025 malam.

Walaupun sudah memakai pestisida, tetapi masih banyak petani yang mengeluhkan serangan wereng. Beda dengan lahan pertaniannya yang justru aman dari wereng.

“Tapi kalau punyaku aman, Mas,” ucap petani asal Desa Bumiharjo tersebut.

Ternyata, Wardi menggunakan pestisida organik. Dia mengaku, dengan menyemprotkan cairan pestisida dari bahan organik, amat jitu menangkal serangan wereng.

“Jurusnya teliti, titeni, tanggulangi. Pestisida nabati untuk penanggulangan, kimia sintetik adalah pilihan terakhir,” jelas Wardi.

BACA JUGA :  Pemkab Pati Janji Tambah Tiga Unit Mobil Pemadam di Tahun 2024

Ia menyebutkan bahwa ramuan pestisida nabati miliknya berasal dari empon-empon. Selain empon-empon, ia juga meracik bahan tembakau, gadung, dan buah maja.

“Untuk yang bahan dasarnya empon-empon cara membuatnya dicampur dan difermentasi. Yang dari tembakau, gadung, buah maja dibuat sendiri-sendiri, setelah jadi dan mau diaplikasikan baru dicampur,” paparnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini