Puluhan Rumah di Krobog Terdampak Banjir Susulan Setinggi 50 Cm

waktu baca 3 menit
Rabu, 19 Feb 2025 19:03 0 304 Harold

PATI – Mondes.co.id | Sebanyak puluhan rumah di Dukuh Krobog, Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, kembali terdampak banjir susulan, Rabu (19/2/2025) sore.

Ketua RT 02 Desa Gadingrejo, Sugondo mengatakan, sedikitnya 80 warga terdampak bencana banjir pada sore hari ini.

“Kira-kira 80-an rumah yang terdampak. Itu yang masuk rumah airnya,” ujarnya di lokasi.

Selain merangsek ke dalam rumah warga, banjir ini juga membawa material lumpur dan sampah yang sangat mengganggu.

Padahal, Selasa (18/2/2025) tengah malam, banjir di kampung tersebut surut.

Sehingga esoknya dimanfaatkan warga untuk membersihkan sisa-sisa bencana.

“Lumpurnya sangat banyak dan dalam ini. Tadi sudah dibersihkan semua,” keluhnya.

Dia mengungkapkan, banjir yang melanda Desa Gadingrejo sudah terjadi sebanyak tiga kali dalam pekan ini.

“Satu minggu ini sudah 3 kali kebanjiran. Kalau ada hujan dari pegunungan sungainya tidak muat,” terangnya.

Disebutkan, banjir ini imbas luapan Sungai Simo yang tak mampu membendung air kiriman dari hulu.

“Di samping itu sampah yang dibawa dari atas itu banyak, jadi Sungai Simo enggak muat, jadi meluap. Akibatnya desa terdampak,” jelasnya.

Warga Krobog, Martono mengamini, bencana ini telah kali ketiga terjadi di wilayahnya. Akibatnya, aktivitas warga menjadi terganggu.

“Terganggu mas, wong sudah 3 kali kok. Tadi pagi bersih-bersih, ini kebanjiran lagi. Susah ditinggal kerja sudah banjir lagi. Kemarin tiga kasur basah semua kemasukan air,” tuturnya.

Selain merangsek permukiman warga, banjir juga menggenangi jalan kampung setinggi 50 sentimeter.

BACA JUGA :  Petani Pundenrejo Desak Pemerintah Hentikan Proses Hak Pakai Baru PT LPI

“Motor sudah enggak bisa lewat ini. Sekitar sini 50 sentimeter,” pungkasnya.

Pemerintah Desa (Pemdes) Gadingrejo dan warga akhirnya bergotong-royong membersihkan sampah yang menyumbat aliran Sungai Simo dengan peralatan seadanya, sore hari.

Pasalnya, setelah berulang kali meminta bantuan dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang membidangi, belum ada tindakan nyata.

Padahal, akibat sumbatan sampah di Sungai Simo menyebabkan Jalan Pantura Pati-Juwana juga tergenang air limpasan sungai.

Perangkat Desa Gadingrejo, Hardoyo mengatakan, ketika ada banjir seperti ini, warga selalu bergotong-royong untuk membersihkan sampah yang menyumbat dengan peralatan seadanya.

“Kalau ada musibah seperti ini, warga selalu gotong-royong,” ujarnya di sela kesibukan membersihkan sungai yang tersumbat sampah.

Banjir di wilayahnya merupakan imbas intensitas tinggi di daerah atas. Tidak hanya membawa air, sampah juga terbawa arus yang akhirnya menyumbat aliran sungai.

Kemudian, karena tingginya debit air Sungai Simo. Maka air melimpah ke Jalan Pantura Pati-Juwana dan menyebabkan arus lalu lintas terganggu.

“Air hujan dari gunung Muria masuk ke Sungai Bapoh dan bermuara di Sungai Simo akhirnya meluap ke Jalan Pantura dan menghambat lalu lintas,” terangnya.

Hardoyo mengungkapkan, pihak Pemdes sejak beberapa hari ini terus berupaya mengajukan bantuan alat berat. Namun hingga kini belum ada bantuan turun.

“Dari pihak desa sudah mengajukan. Melalui surat sudah langsung ke kantor juga sudah, tadi sore ini sudah juga. Belum ada alat berat yang turun tadi sore,” bebernya.

Dia berharap, Pemkab, Pemda, hingga pemerintah pusat memperhatikan permasalahan ini.

“Harapan desa harus ada pengerukan rutin tahunan dan harus dianggarkan pemerintah daerah, provinsi, atau pusat. Karena ini Sungai Simo ini milik BBWS Provinsi,” pintanya.

BACA JUGA :  5 Tersangka Sindikat Curanmor Dicokok Polisi

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini