PATI – Mondes.co.id | Angka insiden kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Pati menunjukkan perkembangan positif pada tahun 2023 ini.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 2022, terdapat penurunan. Walaupun demikian, angka insiden kekerasan terhadap anak dan perempuan masih relatif tinggi.
Selama periode Januari hingga November 2023, telah dilaporkan 30 kasus kekerasan ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak & Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati.
“Selain melaporkan ke kami (Dinsos P3AKB Kabupaten Pati) secara langsung, ada juga laporan dari Polresta Pati, rumah sakit, dan lainnya kepada kami,” ungkap Nikmah Munfaat selaku Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinsos P3AKB Kabupaten Pati, saat dihubungi Mondes.co.id, Rabu, 29 November 2023.
Meskipun tidak diuraikan secara rinci, ia menyebut Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) mendominasi. Selanjutnya, kekerasan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak. Kemudian, pelecehan seksual muncul sebagai kasus yang kerap kali dialami oleh para korban.
“Kasus kekerasan banyak menimpa kebanyakan karena KDRT,” ujarnya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pihaknya mencatat terjadinya 45 kejadian kekerasan. Ironisnya, 11 kasus terjadi pada anak-anak, sementara sisanya menimpa perempuan.
Nikmah menguraikan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan insiden kekerasan terjadi, seperti kurangnya efektivitas pengawasan orang tua dan peran lingkungan sekitar korban tidak peduli.
Sebagai contoh, dirinya menyebut kasus pelecehan seksual di Kabupaten Pati. Di mana dirinya menganggap bahwa kelalaian orang tua, menjadi penyebab berulangnya kejadian tersebut.
“Begitu juga dengan pengasuh anak, kadang-kadang disebakan karena orang tua yang bercerai juga,” kata Nikmah.
Dalam usaha untuk mengurangi insiden kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bumi Pesantenan, Dinsos P3AKB Kabupaten Pati senantiasa melakukan upaya sosialisasi.
Sosialisasi itu dilakukan dengan menggandeng lembaga pendidikan, sebagai bagian dari strategi untuk mencegah terulangnya kasus-kasus tersebut.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar