Progres Pembangunan Kopdes Merah Putih di Rembang Terganjal Lahan

waktu baca 2 menit
Rabu, 24 Des 2025 12:08 0 82 Supriyanto

​REMBANG – Mondes.co.id | Ambisi besar Pemerintah Kabupaten Rembang untuk memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pembangunan 153 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih, terus menunjukkan progres signifikan.

Meski demikian, perjalanan proyek strategis ini tidak sepenuhnya mulus.

Masalah ketersediaan lahan kini menjadi batu sandungan utama bagi puluhan desa untuk segera mendirikan kantor permanen.

​Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah (DindagkopUKM) Kabupaten Rembang, M. Mahfudz, mengungkapkan bahwa realisasi pembangunan di lapangan sangat bergantung pada kesiapan aset tanah di tiap wilayah.

​Menurut data terbaru, dari total target yang ada, masih terdapat 20 desa yang hingga kini belum memiliki lokasi yang sesuai untuk pembangunan kantor.

Selain kendala lahan kosong, 12 desa lainnya tengah menempuh jalur administratif untuk mendapatkan izin pemanfaatan lahan milik Pemerintah Daerah maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

​“Pembangunan kantor Kopdes memang menyesuaikan kesiapan lahan di masing-masing desa. Dinamikanya beragam, ada yang terkendala pencarian lokasi strategis, ada juga yang sedang berupaya mengajukan pemanfaatan aset milik Pemda atau BUMN,” jelas Mahfudz saat dikonfirmasi, Rabu (24/12/2025).

​Salah satu titik yang menjadi percontohan pembangunan saat ini berada di Desa Pedak, Kecamatan Sulang.

Di sana, pembangunan fisik telah berjalan selama dua bulan terakhir.

​Ketua Kopdes Merah Putih Desa Pedak, Zaenal Abidin, menjelaskan bahwa pihaknya memanfaatkan lahan bengkok desa untuk mengejar target penyelesaian.

Menariknya, seluruh kantor Kopdes Merah Putih di Indonesia akan memiliki wajah yang serupa karena adanya standarisasi konsep bangunan.

BACA JUGA :  Garuda Calling! 3 Siswa Safin Pati Sports School Dipanggil Seleksi Timnas Indonesia U-17

​“Semua se-Indonesia konsepnya sama. Tidak hanya sekadar kantor administrasi, bangunan ini dirancang multifungsi yang mencakup ruang kantor, gudang, dan bagian depan yang akan diisi oleh enam atau tujuh gerai usaha,” urai Zaenal.

​Meski pembangunan fisik kantor permanen belum rampung, aktivitas ekonomi Kopdes Merah Putih di Desa Pedak tidak berhenti.

Untuk sementara, mereka menjalankan roda bisnis dengan menyewa tiga unit ruko milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

​Saat ini, unit usaha mereka telah aktif melayani kebutuhan masyarakat, mulai dari penyediaan LPG, pupuk, hingga berbagai kebutuhan pokok rumah tangga.

​Kehadiran Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi motor penggerak baru bagi ekonomi desa di Rembang.

Namun, suksesnya program ini kini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah desa dan instansi terkait dalam menuntaskan persoalan lahan yang masih menggantung.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini