Produksi Tahun Ini Melimpah, Harga Garam di Pati Turun 

waktu baca 2 menit
Rabu, 18 Okt 2023 09:51 0 1279 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada 2023 ini harga garam mengalami penurunan. Hal ini disebabkan cuaca yang panas, sehingga menyebabkan produksi garam di tambak melimpah ruah.

Menurut Ari Wibowo selaku Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan DKP Kabupaten Pati, harga garam di Kabupaten Pati pada tingkat prodesn saat ini mencapai Rp900 per kilogram sampai dengan Rp13.000 per kilogram. Sedangkan pada 2022, harga garam di tingkat produsen mencapai Rp4.500 hingga Rp5.000 per kilogram.

“Produksi garam tahun 2023 hingga September 2023, mencapai 171.064,31 ton. Bulan ini (September-Oktober) jadi puncak panen raya, sehingga memperngaruhi harga. Jika semakin banyak produknya maka harga semakin turun. Sekarang harga mulai Rp900, Rp1.000, Rp1.300,” urai Ari saat diwawancarai Mondes.co.id, Rabu, 18 Oktober 2023.

“Produksi tahun lalu hanya 55.000 ton. Saat itu harga garam melambung tinggi yakni Rp4.500, Rp4.900, Rp5.000,” sambungnya saat ditemui di ruangannya.

Selain karena faktor produksi yang melimpah, harga garam juga menurutnya ditentukan karena kualitas. Meskipun cuaca terik mendukung budidaya garam. Akan tetapi, musim kemarau yang membawa masalah kekeringan juga membuat petambak mengeluh. Mereka kekurangan pasokan air untuk mengairi tambak garam yang dikelola secara tradisional.

“Sejauh ini tambaknya kebanyakan tradisional. Masalahnya klasik, sewaktu panas banget bahan baku airnya kurang. Sedangkan air laut gak kuat naik ke tambak, maka perlu dinaikkan supaya masuk air mampu ke penampungan garam,” ujarnya.

Menurut temuannya, ada beberapa petani yang mengeluh akan hal itu. Kendati demikian, membudidayakan garam menjadi tuntutan tanggung jawab mata pencaharian mereka. Demi meraih hasil yang berkualitas tinggi, maka petambak harus berupaya semaksimal mungkin.

BACA JUGA :  Bupati Pati Sarankan Warga Tidak Panik Hadapi Covid-19

“Sebetulnya mereka siap saja kalau mau meningkatkan kualitas garam. Mau tidak mau agar garam laku, mereka harus menyesuaikan permintaan pasar dan menganalisis harga pasaran. Apalagi mereka sejak dari lahir usahanya usaha garam,” ungkapnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini