REMBANG – Mondes.co.id | Kabupaten Rembang semakin memantapkan posisinya dengan destinasi wisata yang menjanjikan di Jawa Tengah.
Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor pariwisata, dengan perkiraan perputaran uang mencapai Rp2,9 triliun selama periode 2016 hingga 2024.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, dalam sebuah pernyataan resmi.
Ia mengungkapkan bahwa angka kunjungan wisatawan domestik cukup mengesankan, yaitu 14,5 juta orang selama sembilan tahun terakhir.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan yang konsisten setiap tahunnya, kecuali pada tahun 2020 yang terdampak pandemi Covid-19.
“Kunjungan wisatawan domestik di Rembang terus menunjukkan tren positif, dengan capaian tertinggi pada tahun 2023 sebesar 2,1 juta kunjungan,” ujar Bupati Hafidz.
Tidak hanya wisatawan domestik, Rembang juga berhasil menarik minat wisatawan mancanegara, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil.
Data mencatat bahwa kunjungan wisatawan asing mencapai puncaknya pada tahun 2019 dengan 570 kunjungan.
Bupati Hafidz juga menjelaskan bahwa sebagian besar destinasi wisata di Rembang dikelola secara mandiri oleh desa-desa setempat.
Hal ini menunjukkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan potensi wisata di daerahnya.
“Kami mengapresiasi inisiatif desa-desa dalam mengelola destinasi wisata,” ungkap Bupati.
“Hal ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga memberdayakan masyarakat,” tambahnya.
Dengan rata-rata pengeluaran per wisatawan domestik sebesar Rp200 ribu, perhitungan menunjukkan bahwa sektor pariwisata telah berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Kabupaten Rembang.
Bupati Hafidz optimis bahwa angka ini akan terus meningkat seiring dengan upaya pemerintah daerah dalam mempromosikan potensi wisata Rembang.
“Potensi pariwisata Rembang sangat besar dan kami akan terus berupaya untuk mengembangkannya,” tegas Bupati Hafidz.
“Kami berharap sektor pariwisata dapat menjadi salah satu pilar utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Rembang,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar