dirgahayu ri 80

Polres Kudus Ungkap Motif Ayah Bunuh Anak Kandung dengan Linggis

waktu baca 2 menit
Jumat, 18 Okt 2024 16:35 0 423 Vindi Agil

KUDUS – Mondes.co.id | Polres Kudus akhirnya berhasil mengungkap motif pembunuhan seorang ayah yang tega mengakhiri anak kandungnya dengan sebuah linggis di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, pada Selasa (15/10/2024) lalu.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (18/10/2024), Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic menerangkan, jika tersangka yang berinisial S (68) nekat mengakhiri hidup anak kandungnya sendiri BH (38), lantaran sang anak sering marah dan melakukan kekerasan kepada ibu, istri, dan adik-adiknya.

“Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan tim penyidik, diketahui ada beberapa motif yang mendasari S tega membunuh anaknya sendiri, korban juga pernah mengancam ibu kandungnya akan membakar dan memukul adik-adiknya, apabila keinginan dia terkait pembagian warisan tidak segera dipenuhi,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Kapolres, menurut pengakuan S, BH juga pernah memukul ibu kandungnya menggunakan tombak sebanyak 3 kali.

Selain itu, istri korban juga sering diancam akan dibunuh, hingga sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) apabila keinginannya tidak dipenuhi.

Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, diceritakan Kapolres jika BH bersama istrinya datang ke rumah S di Desa Dersalam, Bae pukul 20.00 WIB.

Sampai di rumah orang tuanya, BH marah-marah kepada istrinya untuk segera mencari uang Rp600 ribu guna membayar pinjaman BH.

Kemudian, istrinya mencari pinjaman dan berhasil mendapat uang untuk kemudian diserahkan ke suaminya.

Oleh BH, uang itu kemudian diserahkan kepada pihak yang dihutangi sebelumnya.

Setelah itu semuanya tenang, BH kemudian tidur di ruang tengah.

Adik korban berinisial MAH menyampaikan kepada bapaknya yaitu S bahwa BH ada di rumah dan marah-marah.

BACA JUGA :  Baznas Gulirkan Pekan Peduli Sosial, Target Rp1,2 Miliar

Mendengar informasi itu, S yang sebelumnya berada di luar rumah bergegas pulang diikuti MAH.

“Begitu perjalanan ke rumah, si bapak ini mengambil linggis dari kandang ayam yang ada di belakang rumah tersangka. Sempat diingatkan anaknya MAH, namun tersangka terlanjur emosi,” jelasnya.

Sembari membawa linggis, S tadi berucap menggunakan bahasa jawa “Nek ora ngene, yo bendino wonge ngamuk, mesakke ibuke ambi bojone nek dipateni (Kalau tidak begini, kasihan ibunya dan istrinya kalau dibunuh)”.

Akhirnya, S mendatangi korban yang saat itu sedang tidur di ruang tengah.

“S kemudian langsung memukul tiga kali ke bagian kepala korban (menggunakan linggis), korban kemudian meninggal di tempat,” terang Kapolres.

Setelah memukul, S dibawa MAH ke rumah salah satu anggota polisi yang rumahnya tidak jauh dari tempat terjadinya perkara (TKP). Untuk kemudian, dibawa ke Polres Kudus dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini